Reporter: Febrina Ratna Iskana, Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski gonjang-ganjing pemilu mempengaruhi pasar modal, dana kelolaan investasi perusahaan asuransi meningkat. Menurut data yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total investasi industri asuransi di Indonesia naik lebih dari 5%.
Per Maret 2014, jumlah dana kelolaan investasi asuransi mencapai Rp 551,2 triliun. Padahal, di periode sama tahun lalu, total investasi industri asuransi hanya Rp 522,08 triliun. Kontribusi dari asuransi jiwa sekitar 46%-47%.
Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, OJK mencatat nilai investasi perusahaan asuransi jiwa mencapai Rp 256,97 triliun. Jumlah ini bertumbuh 6,27% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 241,79 triliun.
Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang mengantongi pertumbuhan nilai investasi adalah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia). William Kuan, Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance mengatakan, kenaikan dana investasi didorong oleh peningkatan kelolaan unitlink. "Investasi kami terus tumbuh begitu juga dengan aset yang naik sebesar 11%," ujar William, belum lama ini.
Pada kuartal pertama tahun ini, nilai investasi Prudential Indonesia mencapai Rp 41,39 triliun atau naik sebesar 7,93% dari periode yang sama tahun lalu. Periode Januari-Maret 2013, total dana kelolaan investasi Prudential Indonesia hanya Rp 38,35 triliun. "Mayoritas investasi kami berada di instrumen pasar saham," tambah William.
Adapun, investasi Prudential dibagi ke dalam beberapa instrumen investasi. Porsi investasi di pasar saham pada kuartal pertama tahun ini mencapai 60,40% atau sekitar Rp 25 triliun. Kemudian, nilai investasi surat berharga yang diterbitkan Pemerintah Indonesia sebesar Rp 7,68 triliun. Selanjutnya, ada deposito berjangka dan sertifikat deposito sebesar Rp 5,87 triliun.
Instrumen investasi lainnya adalah surat utang korporasi dan sukuk koperasi sebesar Rp 1,43 triliun dan reksadana yang berhasil terkumpul Rp 1,43 triliun pada triwulan pertama tahun ini. Sisanya adalah investasi penyertaan langsung, dan pinjaman yang dijamin dengan hak tanggungan.
Sementara itu, PT Tugu Pratama Indonesia mampu mencatatkan peningkatan hasil investasi sebesar 50,1% menjadi Rp 30 miliar di kuartal pertama tahun ini. Penyertaan ke anak usaha masih menjadi porsi investasi terbesar yakni sekitar 40%.
Selain dari anak usaha, hasil investasi didapat dari deposito dan reksadana sebesar, yakni sebesar 20%. "Sisanya dari obligasi dan efek berharga lain," kata Hendroyono, Direktur Utama PT Tugu Pratama Indonesia.
Hendroyono belum berani memprediksi nilai hasil investasi Tugu Pratama sampai akhir tahun. "Hasil investasi tahun lalu sekitar Rp 210,8 miliar," kata Hendroyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News