Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Taspen (Persero) agaknya boleh bersantai sejenak satu bulan jelang penghujung tahun ini. Soalnya, kinerja investasinya kinclong. Per November 2014, dana investasi perusahaan asuransi khusus aparatur negara tersebut tercatat telah melampaui target sepanjang tahun. Tak ada alasan untuk perusahaan ngoyo jelang penutupan tahun.
Untuk program Tunjangan Hari Tua, misalnya, pencapaian dana investasinya mencapai 102,6% dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Taspen 2014. Sementara, untuk program Pensiun, realisasi sudah 103,4% dari RKAP. “Secara total, per November 2014, dana investasi kami 102,96% dari RKAP,” ujar Iman Firmansyah, Direktur Investasi Taspen kepada KONTAN, Senin (8/12).
Secara nilai, lanjut dia, jumlah investasi perseroan sudah tembus Rp 124,5 triliun. Padahal, targetnya hanya sebesar Rp 123,3 triliun. Target itu pun hasil revisi RKAP perseroan yang disetujui pemegang saham dari sebelumnya yang lebih rendah sekitar 10%. “Kami proyeksikan, jumlah investasi hingga akhir tahun berkisar 103,5% dari RKAP,” terang dia.
Menurut Iman, pertumbuhan jumlah investasinya yang mengkilap lantaran bunga bank untuk instrumen deposito masih manis. Keranjang investasi ini sendiri membiakkan sebanyak 30% dari dana investasi perseroan. Sedangkan sisanya 66% diparkir di surat utang negara dan obligasi, serta 3,7% di saham dan reksadana, dan sisanya ditempatkan di investasi langsung.
Jangan heran apabila jumlah investasi Taspen mekar merekah. Mengingat, bukan cuma bunga deposito yang masih memberikan hasil investasi yang menggiurkan, tetapi juga yield obligasi yang menjanjikan dan penguatan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. “Kami optimistis, Yield on Investment atawa YoI mencapai 10,4% untuk program THT dan 8,2% untuk Pensiun sampai akhir tahun,” imbuh Iman.
Sekadar informasi, Taspen mengincar hasil investasi dari seluruh investasinya sekitar Rp 10 triliun – Rp 11 triliun hingga akhir tahun nanti. Sampai kuartal ketiga ini, hasil investasinya sudah menembus Rp 8,35 triliun atau naik 35,05% ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News