kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Dana Kelolaan (AUM) Panin Asset Management Turun Jadi Rp 13,7 Triliun di Juni 2025


Senin, 14 Juli 2025 / 19:30 WIB
Dana Kelolaan (AUM) Panin Asset Management Turun Jadi Rp 13,7 Triliun di Juni 2025
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana Panin Asset management di Jakarta. KONTAN/Muradi/2016/03/02


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panin Asset Management mencatat penurunan dana kelolaan reksa dana (asset under management/AUM) sepanjang paruh pertama tahun 2025.

Hingga akhir Juni 2025, total AUM Panin AM tercatat sebesar Rp 13,7 triliun, turun dari posisi Juni 2024 yang berada di kisaran Rp 14,4 triliun.

Baca Juga: Panin AM Minat Dirikan DPLK, Tapi Dana Kelolaan Baru Capai Rp 14,7 Triliun

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menjelaskan bahwa penurunan ini utamanya disebabkan oleh jatuh temponya produk reksadana terproteksi dalam jumlah signifikan pada Juni lalu. Nilai reksadana yang jatuh tempo mencapai sekitar Rp 1 triliun.

“Memang ada peningkatan dari jenis reksadana lain, namun nilainya belum cukup besar untuk menutup nominal yang jatuh tempo,” ujar Rudiyanto kepada Kontan, Senin (14/7).

Meski demikian, Panin AM masih mencatatkan pertumbuhan positif pada beberapa produk lainnya.

Hanya saja, Rudiyanto belum merinci produk reksa dana mana saja yang mengalami peningkatan tersebut.

Untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan AUM, Panin AM akan terus menerbitkan produk reksadana terproteksi baru secara berkala.

Baca Juga: Panin AM Minat Dirikan DPLK, Tapi Dana Kelolaan Baru Capai Rp 14,7 Triliun

Di saat yang sama, perusahaan juga terus memperkuat jaringan distribusi melalui kerja sama dengan agen penjual.

“Selain itu, strategi kami adalah memperbaiki kinerja produk agar dapat unggul dan mengalahkan benchmark, serta meningkatkan kualitas tenaga pemasaran di lapangan,” pungkas Rudiyanto.

Selanjutnya: Hasil Investasi BPJS Kesehatan Turun Jadi Rp 5,39 Triliun pada 2024, Ini Penyebabnya

Menarik Dibaca: 7 Penyebab Kulit Wajah Kasar, Bukan Hanya Kulit Kering!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×