Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Layanan cash management di Bank Mandiri seakan tidak terpengaruh perlambatan ekonomi nasional. Lihat saja pertumbuhan dana kelolaan layanan cash management Bank Mandiri di kuartal III 2014 yang tumbuh 69,68% secara year on year (yoy).
Menurut Abdul Rahman, Direktur Institusional Banking Bank Mandiri, tingginya pertumbuhan dana kelolaan tersebut karena semakin banyak nasabah yang menggunakan untuk transaksi bisnis. “Jadi transaksi dengan supplier maupun distributornya dari nasabah kami semakin banyak dilakukan di kami,” kata Abdul di Jakarta, Rabu (29/10).
Abdul menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang melambat tidak mempengaruhi aktivitas bisnis nasabah badan maupun perorangan di Bank Mandiri. Terbukti jumlah transaksi nasabah melalui cash management di Bank Mandiri terus naik.
“Sebab yang tadinya sebagian transaksi di bank lain, tapi karena dananya banyak di Bank Mandiri, akhirnya melakukan transaksi melalui kami,” pungkas Abdul.
Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri per September 2014, dana kelolaan layanan cash management mencapai Rp 30,73 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 69,68% dibanding kuartal III 2013 yang mencapai Rp 18,11 triliun.
Kenaikan ini juga diikuti oleh kenaikan nasabah pengguna cash management Bank Mandiri dari 12.652 pengguna di kuartal III 2013 menjadi 13.629 pengguna di kuartal III 2014.
Mandiri Cash Management System adalah saluran distribusi elektronik bagi nasabah badan (non perorangan) atau nasabah perorangan untuk melakukan aktivitas terhadap rekeningnya di bank dan memperoleh informasi bank melalui koneksi internet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News