kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank memburu dana segar


Selasa, 28 Oktober 2014 / 11:01 WIB
Bank memburu dana segar
ILUSTRASI. Cara Registrasi Ulang BCA Mobile di HP Baru dan Solusi Saat Verifikasi Gagal./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/05/04/2023.


Reporter: Dea Chadiza Syafina, Issa Almawadi, Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank tidak patah semangat dengan rapor kinerja tahun ini. Menyongsong tahun 2015, bank bernafsu memburu dana segar agar bisa tancap gas.

Lihat saja, Bank ICB Bumiputera yang resmi berganti nama menjadi MNC Bank. Sang induk, MNC Group, berencana memperkuat modal sebesar Rp 3 triliun hingga tahun 2018 mendatang. "Tambah modal melalui penerbitan obligasi, rights issue, dan suntikan modal pemegang saham," ujar Hary Tanoesoedibjo, CEO MNC Grup, Senin (27/10). Modal MNC Bank tercatat Rp 1,17 triliun per September 2014. 

Benny Purnomo, Wakil Presiden MNC Bank menuturkan, penambahan modal bakal meningkatkan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menjadi 18%-19% pada tahun 2018,  dari posisi 14,91% per September tahun ini. 

MNC Capital bakal menyuntikkan modal bertahap. Yakni Rp 500 miliar pada tahun ini dan tahun depan. Selanjutnya, sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2016 hingga 2018.

MNC Bank ditargetkan naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III, atau masuk kategori bank bermodal Rp 5 triliun - Rp 30 triliun pada tahun depan. 

Setali tiga uang, Bank BNI tengah menggodok rencana serupa. Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BNI mengatakan, pihaknya tengah mencari partner strategis untuk bisnis sang anak, BNI Syariah. 

Kongsi dengan investor strategis bakal terwujud pada 1 tahun-2 tahun mendatang. "Calon investor strategis harus berorientasi bisnis mikro karena BNI Syariah sedang kami fokuskan di mikro. Dan kami tidak ingin bisnis anak usaha bentrok dengan induk," tutur Gatot kepada KONTAN.

Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah, menambahkan, pihaknya mengkaji penambahan modal lewat skema penawaran saham perdana (IPO). Tapi, IPO baru bisa dilakukan paling cepat dua tahun lagi. Saat ini, CAR BNI Syariah sebesar 19,35%.

Kejar target

Aksi MNC Bank dan BNI Syariah memburu dana tak lepas dari ambisi bisnis. Target MNC Bank, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 30% pada tahun 2015. Hingga akhir tahun ini, DPK diperkirakan Rp 8 triliun. Sementara kredit ditargetkan naik hingga 
Rp 6,5 triliun hingga tutup tahun. "Fokus MNC Bank tahun depan adalah kredit konsumer dan ritel," imbuh Hary.

Sementara, BNI Syariah optimis mampu mengejar target laba tahun 2014 sebesar Rp 130 miliar. Per September 2014, laba BNI Syariah sekitar Rp 103,93 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×