Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Meski daya beli masyarakat melemah dan pemutusan hubungan kerja (PHK) marak terjadi pada awal 2025, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menyebut, dana kelolaan industri dana pensiun masih bertumbuh.
Staf Ahli ADPI Bambang Sri Mulyadi mengatakan, data dana kelolaan dana pensiun hingga triwulan I 2025 memang belum seluruhnya tersedia semua. Namun berdasarkan pantauan sementara, Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) masih mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan.
“Pertumbuhannya tetap positif, hanya saja berada di bawah capaian triwulan I tahun 2024,” kata Bambang kepada Kontan, Jumat (18/4).
Ia menambahkan, gejolak ekonomi dan fenomena PHK memang memiliki pengaruh terhadap kinerja dana pensiun, namun dampaknya masih relatif kecil.
Baca Juga: Ini Strategi Dana Pensiun BCA untuk Tumbuh di Tengah Tekanan Ekonomi
Melihat kondisi saat ini, Bambang memproyeksikan, dana kelolaan dana pensiun, khususnya DPPK baik skema manfaat pasti (MP) maupun iuran pasti (IP), masih akan tumbuh pada tahun ini.
“Prospeknya masih positif, kami perkirakan pertumbuhannya sekitar 5% sepanjang tahun 2025,” imbuhnya.
Untuk menjaga tren pertumbuhan dana kelolaan tersebut, menurut Bambang, upaya pengelolaan investasi yang optimal menjadi kunci utama.
“Selain itu juga menambah peserta Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP),” kata Bambang.
Baca Juga: OJK Catat Total Aset Dana Pensiun Capai Rp 1.511,71 Triliun per Februari 2025
Selanjutnya: Hasil Negosiasi Pemerintah RI dengan AS akan Diputuskan dalam 60 Hari ke Depan
Menarik Dibaca: Manfaat Konsumsi Kunyit untuk Mengobati Asam Lambung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News