Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia boleh tersenyum lebar. Pasalnya, dana kelolaan unit usaha PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia itu tumbuh 12%, yaitu dari Rp 5,8 triliun di 2012 silam menjadi sebesar Rp 6,5 triliun di akhir tahun lalu.
Nur Hasan Kurniawan, Senior Vice President & Chief of Employee Benefits Manulife Indonesia mengungkapkan, pertumbuhan terutama ditopang oleh Program Pensiun Untuk Karyawan Pesangon (PPUKP). “Inisiatif ini digelontorkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sehingga mendorong kenaikan jumlah peserta,” ujarnya pada paparan kinerja perseroan, Senin (12/5).
Lihat saja, jumlah nasabah korporasi bertambah dari sebanyak 978 perusahaan peserta menjadi 1.072 perusahaan peserta. Pertumbuhan karyawan peserta juga terlihat kentara, yakni dari 308.905 orang menjadi 330.281 orang. Pencapaian tersebut menempatkan DPLK Manulife di peringkat pertama antara pelaku industri dan perusahaan patungan (joint venture).
Dari sisi investasi, sambung Nur Hasan, DPLK Manulife Indonesia mengantongi hasil sebesar Rp 456 miliar dari posisi tahun sebelumnya Rp 356 miliar atau bertumbuh lebih dari 28%. “Peningkatan hasil investasi ini murni karena pilihan peserta,” terang dia.
Selain DPLK, dana kelolaan Group Saving juga meningkat 10,5% dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,1 triliun di akhir tahun lalu. Adapun, nasabah korporasi Group Saving mencapai 695 perusahaan dan karyawan peserta tembus 103.816 orang atau bertumbuh masing-masing 5% dan 6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News