kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan industri dapen masih bisa tumbuh positif


Senin, 26 Juli 2021 / 16:55 WIB
Dana kelolaan industri dapen masih bisa tumbuh positif
ILUSTRASI. Ilustrasi dana pensiun. KONTAN/Muradi/2017/01/05


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski hadapi pandemi, industri dana pensiun terus mencatatkan kinerja positif. Bahkan, industri dana pensiun berhasil mengelola dana kelolaan lebih besar dari tahun lalu.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, dana kelolaan industri dapen naik 11,27% yoy menjadi Rp 306,45 triliun per Mei 2021. Kenaikan terbesar pada instrumen investasi surat berharga negara (SBN) dan reksadana. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menjelaskan, kenaikan tersebut berkat pertumbuhan aset dana pensiun dari iuran pemberi kerja serta peserta. Ditambah dari pengembangan investasi yang dikurangi manfaat yang dibayarkan. "Dengan begitu, investasi dana pensiun masih tumbuh dengan baik begitu pula pembayaran iurannya juga masih berjalan normal," kata Bambang, Senin (26/7). 

Baca Juga: Prudential luncurkan dana investasi PRULink US Dollar Global Tech Equity Fund

Berkat capaian itu, ia masih berkeyakinan dana kelolaan industri akan terus tumbuh pada semester berikutnya. Mengingat, capaian tahun ini tercatat lebih baik dibandingkan pada awal Covid-19 pada 2020. 

Walaupun begitu, hasil usaha dana pensiun diperkirakan masih tetap konstan atau tumbuh tipis dari semester lalu. Sedangkan pembayaran kewajiban kepada peserta relatif tetap.  "Kecuali, jika saham berkontraksi terlalu dalam, maka instrumen yang tertanam di saham maupun obligasi akan tergerus. Sehingga selisih penilaian investasi (SPI) ikut bertambah," terangnya. 

Tak berbeda jauh, dana kelolaan PT Asuransi Astra (Astra Life) termasuk DPLK Astra juga mencatatkan kinerja positif. Hingga Mei 2021, dana kelolaan perusahaan mencapai Rp 9,64 triliun atau naik 17,6% yoy.  

Pertumbuhan ini didukung dengan kondisi perekonomian Indonesia yang perlahan juga mulai membaik terlihat dari posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 25,11% yoy pada periode tersebut. Terlebih, pada tahun 2020, ekonomi turun tajam akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bank CIMB Niaga luncurkan produk pembiayaan berkelanjutan

"Astra Life mencatatkan perkembangan yang positif dengan dana kelolaan Rp 9,64 triliun atau naik yang terdiri dari dana kelolaan produk unitlink, non-unitlink dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Astra,” jelas Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi.

Melalui strategi yang tepat, Astra Life akan terus menjaga kepercayaan nasabah agar dapat dapat memberikan imbal hasil investasi yang optimal meski dalam kondisi pasar yang tidak menentu seperti saat ini.

Peningkatan terbesar diperoleh dari dana kelolaan dari produk-produk unitlink Astra Life yang meningkat 30% yoy mencapai Rp 4,53 triliun di periode tersebut. Hal ini sejalan dengan kinerja unitlink fund yang memberikan imbal hasil yang baik dan lebih unggul dibandingkan fund sejenisnya. 

Sebagai contoh AVA Secure Fund yang mampu memberikan imbal hasil sejak peluncuran sebesar 37,35%, lebih baik dibandingkan tolok ukurnya yang hanya memberikan imbal hasil 32,12%. 

Begitu juga dengan AVA Fixed Income Plus Fund yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, yaitu sebesar 58,78% dibandingkan dengan tolok ukur yang memberi imbalan 57,13%. 

AVA Growth Plus Fund juga mencatatkan kinerja bulanan yang lebih baik dengan kontraksi 0.61% dibandingkan dengan tolok ukur yang kontraksi 0,80%. Tidak heran unitlink fund tersebut adalah yang paling banyak dipilih oleh nasabah dari 12 unitlink fund yang saat ini dikelola oleh Astra Life.

Produk unit link Astra Life yang dipasarkan melalui jalur distribusi bancassurance dan secara langsung menjadi kontributor terbesar di Astra Life. Menurutnya, pencapaian itu tidak lepas dari dukungan pemerintah yang memberikan izin pemasaran unitlink secara digital 

"Hal memudahkan nasabah untuk bisa memperoleh produk perlindungan jiwa yang dikaitkan dengan investasi ini dengan pertemuan langsung secara digital," pungkas Windawati.

Selanjutnya: Hingga kuartal I 2021, pendapatan premi Allianz Life Syariah tumbuh 17,5%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×