Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Allianz Life Syariah mencatatkan perolehan pendapatan premi bruto secara tahunan bertumbuh sebesar 17,5% di kuartal 1 tahun 2021. Hal ini melanjutkan kinerja positif perusahaan dari tahun 2020 yang mencatatkan premi bruto sebesar Rp 1,5 triliun dan naik 22% dari tahun 2019.
Di sisi lain, Allianz Life Syariah juga telah mendistribusikan total manfaat asuransi sebesar Rp 172,3 miliar dan 60,8% dari jumlah tersebut merupakan santunan atau klaim yang mewujudkan prinsip tolong-menolong antar sesama peserta asuransi syariah.
Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyo, mengatakan, kinerja dan pertumbuhan yang baik ini tidak lepas dari kepercayaan para peserta yang terus bersama dengan Allianz dalam mengelola dan melindungi diri serta keluarga, juga berpartisipasi untuk saling tolong-menolong antar sesama peserta lainnya.
Baca Juga: Klaim asuransi terkait covid-19 naik sejalan peningkatan kasus corona
"Allianz terus fokus pada komitmen memberikan perlindungan kepada lebih banyak masyarakat dan melalui Allianz Life Syariah, kami juga terus menyediakan produk dan layanan yang sesuai kebutuhan masing-masing peserta. Kami juga terus berupaya mendukung berkembangnya industri keuangan syariah, khususnya asuransi syariah di tanah air,” kata Yoga, dalam keterangan resminya, Senin (26/7).
Sepanjang tahun 2020, total aset Allianz Life Syariah juga mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 19,4%, dari Rp 3,4 triliun menjadi Rp 4,06 triliun. Di periode yang sama, perusahaan juga mengelola Rp 405 miliar dana terbaru.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap konsep kebaikan yang diterapkan dalam asuransi syariah. Dengan beragam kegiatan dan inisiatif yang kami lakukan, harapannya konsep kebaikan yang disebarluaskan Allianz dapat terus berkembang dan semakin diterima dengan baik oleh masyarakat secara luas dan universal.” tutup Yoga.
Selanjutnya: Naik dua digit, industri asuransi jiwa kumpulkan aset Rp 552,08 triliun hingga April
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News