kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana kelolaan MI 2017 diyakini tumbuh dobel digit


Rabu, 23 November 2016 / 23:10 WIB
Dana kelolaan MI 2017 diyakini tumbuh dobel digit


Reporter: Dina Farisah | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Sejumlah manajer investasi mantap melangkahkan kaki pada tahun depan. Mereka optimistis pertumbuhan ekonomi semakin kencang, sehingga berani mematok pertumbuhan dana kelolaan yang tinggi.

Muhammad Hanif, Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mengungkapkan, total dana kelolaan saat ini mencapai Rp 37 triliun. Angka tersebut terdiri atas total dana kelolaan reksadana sebesar Rp 31 triliun. Adapun sisanya merupakan discretionary fund atau kontrak pengelolaan dana (KPD).

Hampir semua reksadana menorehkan kenaikan dana kelolaan. Reksadana saham MMI naik sedikit. Dana kelolaan yang berasal dari reksadana terproteksi tumbuh 75%. Adapula reksadana pendapatan tetap yang menyumbang kenaikan dana kelolaan sebesar 35%.

"Hingga akhir tahun, kami berharap dapat membukukan dana kelolaan Rp 40 triliun. Tahun depan, mudah-mudahan bisa mencapai Rp 50 triliun," jelas Hanif, Rabu (23/11).

Prihatmo Hari Mulyanto, Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) mengatakan, total dana kelolaan saat ini mencapai Rp 18,5 triliun, tumbuh 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, lompatan dana kelolaan ini lebih banyak ditopang oleh nett subscription dibanding faktor kenaikan pasar modal beberapa waktu lalu. Dari awal tahun hingga saat ini, total nett subscription mencapai Rp 4 triliun.

"Kami berharap dapat membukukan dana kelolaan Rp 20 triliun pada akhir tahun. Tahun depan, kami memproyeksi kenaikan dana kelolaan sekitar 20%," terang Hari kepada KONTAN, Rabu (23/11).

Artinya, DIM membidik total dana kelolaan menjadi Rp 24 triliun pada tahun depan. Anak usaha PT Danareksa (Persero) ini optimistis meneropong tahun depan karena melihat kondisi domestik yang baik.

Hal ini tercermin dari proyek infrastruktur yang sudah berjalan dan inflasi yang relatif rendah. Namun, pihaknya tetap mewaspadai faktor global. Pihaknya masih menantikan kebijakan Presiden Amerika Serikat baru, Donald Trump.

Edward Lubis, Presiden Direktur PT Bahana TCW Investment Management menuturkan, saat ini dana kelolaan Bahana mencapai hampir Rp 38 triliun. Beberapa waktu lalu, Bahana sempat membukukan dana kelolaan di atas Rp 38 triliun. Namun efek kemenangan Trump yang berdampak pada penurunan pasar turut menggerus dana kelolaan Bahana.

Hingga akhir tahun, pihaknya berharap dapat menggenggam dana kelolaan Rp 39 triliun. "Tahun depan, kami relatif konservatif dalam membidik dana kelolaan. Kami harapkan dana kelolaan bisa naik 10%," ungkap Edward kepada KONTAN, Rabu (23/11).

Artinya, total dana kelolaan yang Bahana tahun depan digenjot menjadi Rp 42,9 triliun. Edward menilai, kondisi obligasi tahun depan masih bertahan. Sementara pasar saham mulai bagus.

Menurutnya, manajer investasi harus memiliki pekerjaan rumah untuk meyakinkan investor bahwa sentimen emerging market berbeda-beda. Hal ini agar investor tidak beranggapan bahwa semua emerging market buruk dan ditinggalkan. Indonesia masih tetap menarik sebagai tujuan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×