kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dana Murah Bank Jago Melonjak 422% Hingga Kuartal III-2022


Senin, 24 Oktober 2022 / 10:05 WIB
Dana Murah Bank Jago Melonjak 422% Hingga Kuartal III-2022
ILUSTRASI. Dana murah Bank Jago melesat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana murah rupanya menjadi kunci sukses PT Bank Jago Tbk (ARTO) dalam mencetak pertumbuhan laba pada tahun ini. Berkat dana murah, perseroan mendulang lonjakan pendapatan dan lebih kompetitif.

Berdasarkan laporan keuangan Bank Jago per akhir September 2022, porsi dana murah atawa current account saving account (CASA) mencapai Rp 5,2 triliun, melonjak 422% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 985 miliar.

Sedangkan dana mahal atau deposito Bank Jago mencapai Rp 2,1 triliun, hanya naik 38% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,5 triliun.

Jika di akumulasi, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp 7,3 triliun hingga akhir September, atau tumbuh 186% dari periode sebelumnya senilai Rp 2,5 triliun. Mengacu ke angka tersebut, porsi CASA menyumbang lebih dari 70% terhadap total DPK.

Baca Juga: Bank Jago (ARTO) Bukukan Laba Bersih Rp 41 Miliar per September 2022

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menyatakan, peningkatan DPK ini Bank Jago raih usai melakukan sejumlah kolaborasi baru yang terjadi pada tahun ini mendorong jumlah nasabah funding Bank Jago mencapai 4,2 juta nasabah pada akhir September 2022. Jumlah ini tumbuh tiga kali lipat dari akhir 2021.

“Bank Jago percaya kolaborasi merupakan cara efektif untuk memberikan produk dan layanan keuangan kepada nasabah serta membuat kami bertumbuh cepat dan efisien. Kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan ekosistem yang sudah ada maupun yang baru,” ujar Kharim dalam keterangan resminya, Jumat (21/10).

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya menilai dengan kemampuan memperbesar porsi dana murah membuat Bank Jago sangat siap menghadapi gejolak kenaikan suku bunga. Bukan hanya meningkatkan daya saing, juga berdampak positif ke margin.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan menjelaskan kenaikan porsi CASA bagi emiten bank akan menjadi katalis positif, namun tetap saja tidak bisa dilihat secara parsial.

“Kenaikan CASA tidak akan menjadi katalis positif yang signifikan jika terjadi juga kenaikan beban-beban lainnya seperti beban operasional atau cost of credit karena lonjakan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).” kata Alfred, Minggu (23/10).

 

Komposisi sumber pendanaan seperti ini merupakan kebijakan strategis manajemen. Di saat bank digital lain berupaya memberikan bunga deposito di atas rata rata, Bank Jago tidak tergoda untuk ikut-ikutan. Paling banter hanya memberikan promosi dalam kurun waktu tertentu.

Head of Merchant Business Bank Jago Vincent Soegijanto berbagi cerita tentang alasan Bank Jago memilih untuk tidak ikut ikutan kerek bunga deposito.

“Sebagian besar pelaku UMKM yang menjadi nasabah kami merasa tidak perlu bunga simpanan tinggi. Yang mereka butuhkan justru kemudahan dan kepraktisan dalam transaksi serta fitur aplikasi yang mumpuni,” katanya.

Vincent melanjutkan, para nasabah lebih memilih memutarkan dananya untuk modal usaha atau modal kerja ketimbang menyimpannya di deposito. Nasabah lebih banyak menggunakan aplikasi Jago untuk transaksi ketimbang menyimpan. Maka itu, kami melayani kebutuhan mereka itu dengan menggratiskan biaya transfer dan kemudahan lainnya,” katanya.    

Andaikan dananya disimpan untuk investasi, Jago memberikan nilai tambah dalam bentuk kemudahan membeli atau menjual reksadana di aplikasi Bibit.ID yang memang sudah lama terintegrasi dengan aplikasi Jago. Investasi bisa dilakukan secara disiplin dan terjadwal dengan memanfaatkan fitur autodebet rekening.  

Strategi ini berbuah manis. Kemampuan memperbesar porsi CASA membuat biaya dana (cost of fund) lebih manageable, sehingga berdampak positif ke perolehan pendapatan bunga bersih. Hasilnya, Bank Jago membukukan pendapatan bunga bersih Rp984 miliar, melonjak 210% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepercayaan nasabah pun tetap tinggi kendati bunga simpanan tidak setinggi bunga bank digital lainnya. Jumlah nasabah telah tembus 5 juta orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×