Reporter: Yoliawan H | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan perlambatan pada dana murah giro dan tabungan mereka di bulan November 2017. Perlambatan terbesar terlihat pada giro mereka yang tumbuh 23,01% year on year (yoy) di November, lebih rendah dari Oktober sebesar 27,12% yoy.
Wakil Direktur Utama BNI, Herry Sidharta mengatakan, itu terjadi dikarenakan tagihan perusahaan yang baru mulai masuk di Desember. “Kemungkinan akan kembali naik di akhir tahun,” jelas Herry kepada Kontan.co.id, Sabtu (30/12).
Kendati demikian, perlambatan tersebut tidak terlalu berpengaruh pada pertumbuhan total dana pihak ketiga (DPK) BNI pada November sebesar 15,91%, lebih besar dari Oktober sebesar 15,03%. Demikian pula halnya dengan dana mahal deposito BNI yang tumbuh hingga 14,87%.
Herry menjelaskan, pihaknya akan menjaga likuiditas di level yang aman. Loan to deposit ratio (LDR) akan di jaga di level 90%. “Tahun depan LDR juga akan kita jaga di kisaran level 90%,” tambah Herry.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan BNI, bank berkode saham BBNI ini telah menghimpun DPK sebesar Rp 451,57 triliun di bulan November 2017. BNI juga menargetkan DPK akan tumbuh di level 11% hingga 14% di tahun 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News