Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Bank Danamon memprediksi tahun depan tiga sektor andalan yaitu kredit UKM, Komersial dan Trade Finance akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun ini. Seiring laju pertumbuhan permintaan kredit menyusul pulihnya perekonomian.
Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, sektor UKM ke depannya diprediksi masih akan mengalami pertumbuhan dengan restrukturisasi yang dilakukan di lini bisnis Danamon Simpan Pinjam DSP.
Selain itu, untuk kredit di sektor ekspor-impor bank Danamon, sampai saat ini tercatat mencapai 40% terhadap total kredit perseroan. “Sektor korporasi juga diharapkan ke depannya akan membaik dari pertumbuhan sampai September di angka 5%,” ujar Vera, akhir pekan lalu.
Sebagai informasi, sampai September 2015, untuk kredit UKM yang masuk ke sektor SME menyumbang sebesar 16,9% dari keseluruhan kredit Danamon. Untuk sektor komersial tercatat menyumbang sebesar 13,66 % dari keseluruhan kredit. Sedangkan untuk sektor trade finance yang masuk ke segmen komersial tercatat menyumbang sebesar 12,1% dari total keseluruhan kredit.
Tahun depan, menurut Director and Chief Risk Officer Bank Danamon, Satinder Ahluwalia masih merupakan tahun yang menantang bagi Danamon. Namun, Satinder mengatakan dengan upaya pemerintah yang memacu kredit infrastruktur tahun depan, diprediksi akan menggerakkan beberapa sektor ekonomi yang nantinya bisa berpengaruh ke peningkatan permintaan kredit.
Satinder mengakui dengan kondisi ekonomi saat ini, memang ada beberapa sektor kredit Danamon yang relatif terimpack. Beberapa diantaranya adalah sektor mass market yang di dalamnya ada kredit Adira Finance dan Danamon Simpan Pinjam. Untuk DSP, Danamon telah melakukan beberapa strategi utamanya adalah pendekatan ke konsumer dengan program settlement.
Nah, untuk menjaga NPL, tahun depan, menurut Satinder Danamon akan mengecilkan porsi kredit DSP. Walaupun mengecil diharapkan pertumbuhan kredit sektor ini tetap bisa meningkat. Nah, beberapa kriteria yang berkaitan dengan penyaluran kredit akan lebih diperketat. “Yang lebih penting untuk konsumer sekarang adalah secara lebih aktif dalam melakukan restrukturisasi,” ujar Satinder.
Selain itu, Satinder mengatakan untuk menjaga NPL tahun depan, Danamon akan mengurangi penyaluran kredit di sektor pertambangan dan batubara. Selain itu, untuk CKPN akan dijaga di level lebih rendah dari saat ini. Diharapkan dengan demikian NPL Danamon akan lebih rendah dari posisi saat ini yaitu 3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News