Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Yayasan Danamon Peduli kembali menggelar kampanye nasional dalam bentuk Festival Pasar Rakyat yang ke-5 bertempat di Pasar Lama, Tangerang. Festival ini digelar sebagai wujud dukungan aktif terhadap keberadaan dan perkembangan pasar tradisional di Indonesia.
Ketua dan Direktur Eksekutif Yayasan Danamon Peduli Restu Pratiwi mengungkapkan, pasar rakyat merupakan aset bangsa yang besar nilai dan perannya. Selain sebagai penyedia kebutuhan masyarakat, pasar juga terbukti mampu menyediakan lapangan pekerjaan serta menghidupkan perekonomian lokal.
“Kita sadari atau tidak, beragam kekayaan kuliner nusantara yang ada sangat bergantung dengan variasi bahan dasar yang tersedia di pasar. Pasar rakyat dan kuliner lokal merupakan dua sisi mata uang yang bercerita banyak tentang karakter dan kekayaan sebuah daerah” ujarnya melalui pernyataan tertulis yang diterima KONTAN, Minggu (25/10).
Festival Pasar Rakyat kali ini mengangkat kekayaan akulturasi budaya Tionghoa dan Betawi yang kental dengan pertunjukan seni dan bazaar kuliner dengan menghadirkan para pelaku usaha kuliner lokal.
Untuk mengajak para golongan muda dan masyarakat untuk mengambil peran dalam Festival Pasar Rakyat ini, Danamon Peduli memfasilitasi lomba masak, lomba melukis tong sampah, lomba amazing race mengungkap keunikan Pasar Lama, panggung hiburan dengan aneka hadiah serta kegiatan literasi keuangan untuk komunitas pasar.
Lebih lanjut Restu mengatakan, “Kampanye Nasional Jelajah Pasar Rakyat Nusantara yang digagas oleh Danamon Peduli saat ini merupakan satu-satunya gerakan yang secara khusus mempromosikan pasar rakyat di Indonesia. Di tahun 2015 ini, Yayasan Danamon Peduli secara khusus memberikan dukungan lebih dari Rp 1 miliar untuk perbaikan fisik pasar dan pengembangan pengetahuan pengelolaan keuangan kepada para pedagang,” ucapnya.
Direktur Kepatuhan Danamon Fransiska Oei menambahkan, perseroan juga ingin memperkuat pesan bahwa pasar rakyat mampu menjadi tempat untuk menimba ilmu melalui kegiatan ‘Pojok BISA’. Hal ini, kata Fransiska, sesuai dengan program literasi keuangan yang dijalankan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pojok BISA merupakan kelas literasi keuangan yang memberikan tambahan pengetahuan dalam hal perencanaan keuangan bagi para pedagang dan masyarakat terutama ibu rumah tangga. Sehingga dapat semakin bijak dalam memilih produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhannya.
“Dengan begitu ibu rumah tangga semakin cerdas dalam mengelola keuangan usaha dan keluarga, hingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup,” ujar Fransiska.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News