Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
“Penyaluran kredit kepada sektor prioritas mendominasi penyaluran kredit BRI secara umum, sementara itu untuk proporsi kredit UMKM BRI tercatat sebesar 84% dibandingkan dengan total penyaluran kredit BRI. Porsi ini akan terus didorong hingga mencapai 85% pada tahun 2025,” katanya kepada Kontan.co.id.
Lanjutnya, selain melalui pembiayaan, Strategi BRI untuk memberdayakan dan mengembangkan segmen UMKM ada dua. Pertama adalah dengan menaikkelaskan nasabah existing, dengan melakukan berbagai program edukasi dan pendampingan.
Kedua adalah dengan menyasar segmen yang lebih kecil, yakni ultra mikro sebagai pertumbuhan baru. Dengan go smaller, go shorter, go faster, BRI akan mampu menyasar segmen yang lebih kecil, dengan proses yang lebih cepat dan efisien dengan adanya digitalisasi.
Dengan strategi tersebut BRI dapat melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan biaya yang semurah mungkin. Hal tersebut dapat dicapai dengan digitalisasi layanan perbankan sehingga semua prosesnya akan menjadi lebih cepat dan efisien.
Baca Juga: Restrukturisasi Aset Bank Mumalat Bagian Proses Penguatan Struktur Permodalan
“Disamping itu, BRI menilai saat ini yang lebih dibutuhkan oleh UMKM sebetulnya bukan advokasi tapi adalah edukasi. Adapun edukasi yang harus diberikan berupa semangat entrepreneurship karena tidak semua UMKM memiliki semangat tersebut. Kemudian UMKM perlu dibekali ilmu administrasi manajerial untuk mengatur keuangan, mengakses informasi, mengakses pasar, dan mengakses permodalan,” tambahnya.
Setelah itu, UMKM dibimbing menjalankan bisnis secara sustainable atau berkelanjutan, dengan mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG). Maka nantinya jika sudah layak dan komersial, akses pembiayaan yang semakin meningkat pun akan terwujud.
Adapun Bank Mandiri mencatatkan penyaluran kredit UMKM mencapai Rp 109,04 triliun per April 2022. SEVP Micro and Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan, realisasi tersebut meningkat sebesar 16,2% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan kualitas kredit yang terjaga.
Tidak hanya itu, Josephus juga menjelaskan jumlah debitur UMKM Bank Mandiri terus meningkat, bahkan tumbuh 10% secara year on year (YoY) di empat bulan pertama 2022.