kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.290   -16,00   -0,10%
  • IDX 7.200   -30,86   -0,43%
  • KOMPAS100 1.051   -5,06   -0,48%
  • LQ45 808   -4,42   -0,54%
  • ISSI 231   -0,60   -0,26%
  • IDX30 421   -1,86   -0,44%
  • IDXHIDIV20 493   -3,16   -0,64%
  • IDX80 118   -0,24   -0,20%
  • IDXV30 121   0,61   0,51%
  • IDXQ30 135   -1,18   -0,86%

Dapen BCA Nilai Instrumen ETF Emas Bisa Menjadi Alternatif Investasi yang Menarik


Selasa, 10 Juni 2025 / 17:13 WIB
Dapen BCA Nilai Instrumen ETF Emas Bisa Menjadi Alternatif Investasi yang Menarik
ILUSTRASI. Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno menyebut instrumen ETF emas bisa menjadi alternatif pilihan investasi.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah berkoordinasi dengan industri pasar modal mengembangkan skema yang tepat agar industri asuransi dan dana pensiun dapat memiliki peluang menempatkan investasi di instrumen Exchange Traded Fund (ETF) emas. 

Mengenai hal itu, Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA) yang merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan Program Iuran Pasti (DPPK PPIP) memiliki minat terhadap diversifikasi portofolio investasi yang dapat memberikan stabilitas dan potensi imbal hasil yang kompetitif.

Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno menyebut instrumen ETF emas bisa menjadi alternatif pilihan investasi.

"Investasi dalam ETF emas dapat menjadi alternatif yang menarik, terutama sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar saham," katanya kepada Kontan, Selasa (10/6).

Baca Juga: Industri Asuransi dan Dana Pensiun Bisa Jadikan ETF Emas Sebagai Alternatif Investasi

Namun, Budi bilang, sebelum memutuskan untuk berinvestasi ke instrumen ETF emas, Dapen BCA perlu mempertimbangkan beberapa aspek. Salah satunya, yaitu aspek regulasi dan kepatuhan dengan memastikan bahwa investasi dalam ETF emas sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK, termasuk batasan alokasi dan persyaratan lainnya.

Selain itu, Dapen BCA juga perlu memperhatikan aspek penilaian likuiditas ETF emas di pasar domestik untuk memastikan kemudahan dalam melakukan transaksi jual-beli sesuai kebutuhan likuiditas dana pensiun. Aspek lainnya, yaitu risiko pasar, meski emas dianggap sebagai aset safe haven, harga ETF emas tetap dapat berfluktuasi berdasarkan kondisi pasar global.

"Ada juga aspek biaya investasi dengan memperhitungkan biaya terkait investasi dalam ETF emas, termasuk biaya manajemen dan transaksi," tuturnya,

Lebih lanjut, Budi mengatakan, pengembangan ETF emas di Indonesia dapat memberikan dampak positif terhadap industri dana pensiun. Dari sisi diversifikasi portofolio, instrumen ETF emas dinilai dapat menyediakan alternatif investasi yang dapat mengurangi risiko keseluruhan portofolio. 

"Selain itu, bisa menjadi stabilitas nilai aset. Sebab, emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, sehingga dapat membantu menjaga stabilitas nilai aset dana pensiun," ujarnya.

Budi menambahkan, ETF emas yang diperdagangkan di bursa juga dapat memberikan likuiditas yang lebih tinggi, dibandingkan dengan emas fisik. 

Namun, dia bilang, penting untuk mencatat bahwa investasi dalam ETF emas juga membawa risiko pasar. Oleh karena itu, dana pensiun harus melakukan analisis risiko yang komprehensif sebelum melakukan investasi.

Budi menjelaskan kelebihan investasi di instrumen ETF emas, yaitu memberikan diversifikasi portofolio, aset lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan nilai tukar, likuid dan mudah diperdagangkan di bursa dibandingkan emas fisik, serta transparansi harga mengikuti harga pasar internasional.

Namun, dia menyampaikan juga kekurangan dalam menempatkan investasi di instrumen ETF emas, yaitu tidak menghasilkan pendapatan tetap (non-yielding asset), nilai bisa fluktuatif dalam jangka pendek, tergantung pada mekanisme pasar dan pengelolaan ETF. Serta risiko basis tracking error terhadap harga spot emas.

Berdasarkan data per Mei 2025, Budi mengatakan, penempatan investasi terbesar Dapen BCA berada di instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Dia menyebut porsinya sekitar 38,08% dari total portofolio investasi Dapen BCA per Mei 2025 yang senilai Rp 5,9 triliun. 

Baca Juga: AAJI: ETF Emas Bisa Menjadi Pertimbangan Asuransi dalam Menempatkan Investasi

Sebelumnya, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila tak memungkiri instrumen ETF emas bisa menjadi pilihan alternatif investasi bagi industri asuransi dan dana pensiun di tengah tren pasar saham yang bergejolak. Sebab, dia menilai, secara umum investasi emas kerap disebut sebagai investasi yang mengompensasi harga saham.

"Kalau investasi emas, itu kayak mengompensasi fluktuasi di saham. Ketika saham turun, dia menjadi penyeimbang. Kami melihat bahwa dana pensiun dan asuransi itu sebenarnya punya potensi (berinvestasi)," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (21/5).

Iwan menambahkan penempatan investasi terbesar industri asuransi dan dana pensiun saat ini masih berada di Surat Utang Negara dan saham.

Melihat kondisi saat ini, dia berpendapat, industri asuransi dan dana pensiun sebenarnya harus bisa melakukan diversifikasi portofolio investasi, sehingga lebih bisa mengelola risiko dengan baik dan memenuhi kewajiban mereka. Oleh karena itu, ETF emas dipandang bisa menjadi jawaban.

Lebih lanjut, Iwan menyebut pihaknya sangat mendukung dan menunggu adanya realisasi aturan mengenai ETF emas tersebut. Dia juga bilang asosiasi menyambut baik adanya peluang untuk investasi di ETF emas dan sudah melakukan diskusi terkait hal itu.

"Kami sudah diskusi dengan pasar modal dan kami sangat support. Kami juga sudah berkumpul dengan asosiasi untuk diskusi sama mereka. Investasi di situ belum ada dan aman kalau dilihat dari sisi infrastrukturnya," kata Iwan. 

Baca Juga: ADPI: Instrumen ETF Emas Bisa Jadi Alternatif Pilihan Investasi Dana Pensiun

Selanjutnya: Ini Jurus Baru Ditjen Pajak untuk Pantau Pajak Lintas Negara

Menarik Dibaca: Dukung Pemberdayaan Perempuan, Standard Chartered Fasilitasi Kredit kepada MBK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×