kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Dapen BCA Sebut SBN Mendominasi Portofolio Investasi Per Juni 2024


Kamis, 01 Agustus 2024 / 13:37 WIB
Dapen BCA Sebut SBN Mendominasi Portofolio Investasi Per Juni 2024
ILUSTRASI. SBN menyumbang porsi terbesar yaitu 36,45% dari total nilai investasi per Juni 2024 dari Dapen BCA. KONTAN/Muradi/2015/1006


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun BCA (DPBCA) mengungkapkan bahwa saat ini Surat Berharga Negara (SBN) merupakan instrumen investasi dominan dalam portofolionya. 

Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno, melaporkan bahwa total nilai investasi mencapai Rp5,81 triliun per Juni 2024.

"SBN menyumbang porsi terbesar yaitu 36,45% dari total nilai investasi per Juni 2024," ujar Budi dalam pernyataannya kepada Kontan pada Senin (29/7).

Selain SBN, alokasi investasi terbesar berikutnya adalah tanah dan bangunan dengan porsi 15,99%. 

Baca Juga: Penempatan Investasi Saham Menurun, Begini Strategi Dapen BCA

Penempatan pada penyertaan langsung sebesar 13,93%, deposito 13,43%, Sertifikat Reksadana Berbasis Investasi (SRBI) 7,26%, obligasi 6,61%, serta saham dan reksadana sebesar 6,33%.

Budi juga menyampaikan bahwa penempatan investasi di saham cenderung mengalami penurunan per Juni 2024. Hal ini disebabkan oleh volatilitas yang lebih tinggi dari saham dibandingkan instrumen investasi lainnya seperti obligasi.

"Jika pasar saham diperkirakan akan mengalami volatilitas tinggi atau penurunan, dana pensiun cenderung mengurangi eksposur mereka ke saham untuk mengurangi risiko tersebut. Dalam situasi pasar yang tidak pasti, fokus utama adalah pelestarian modal," tambah Budi.

Dengan mengurangi alokasi ke saham dan beralih ke instrumen yang dianggap lebih aman seperti SBN atau obligasi, dana pensiun dapat lebih efektif dalam melindungi nilai portofolio mereka.

Baca Juga: Penyebab Investasi Dana Pensiun di Instrumen Saham Terus Turun

Meskipun ada potensi untuk meningkatkan alokasi ke instrumen berisiko seperti saham, Budi menekankan bahwa keputusan tersebut harus didasarkan pada analisis mendalam dan pemahaman yang menyeluruh tentang berbagai faktor yang mempengaruhi pasar dan profil risiko peserta.

Pengelola dana pensiun harus terus memantau kondisi pasar, mengevaluasi kebijakan investasi, dan memastikan bahwa alokasi aset tetap sesuai dengan tujuan jangka panjang serta kebutuhan penerima manfaat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×