Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun BCA atau Dapen BCA (DPBCA), yang merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja Program Iuran Pasti (DPPK PPIP), menegaskan tidak pernah menerima suku bunga khusus atau special rate dalam penempatan dana pada instrumen deposito.
Direktur Utama Dapen BCA Budi Sutrisno mengatakan, seluruh penempatan dana dilakukan berdasarkan suku bunga umum terbaik yang berlaku atau ditawarkan perbankan.
Baca Juga: Minat Perbankan Menyalurkan Kredit ke Sektor Pertambangan Tetap Tinggi
“Dalam praktiknya, tim investasi Dapen BCA menerapkan prinsip hanya menggunakan penawaran suku bunga yang transparan dan sesuai ketentuan regulator. Dengan demikian, Dapen BCA tidak memiliki permintaan khusus atau ekspektasi terhadap pemberian suku bunga di atas pasar,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (22/11/2025).
Budi menjelaskan penurunan tingkat bunga deposito termasuk tidak adanya special rate—secara alami akan menekan imbal hasil instrumen pasar uang.
Namun, kondisi tersebut telah diantisipasi melalui penerapan strategi asset-liability management (ALM), diversifikasi portofolio, dan penyesuaian komposisi instrumen investasi sesuai dinamika suku bunga.
Menurutnya, pendekatan tersebut memastikan dampak penurunan suku bunga tidak serta-merta menekan kinerja keseluruhan dana pensiun.
Baca Juga: AAUI Dorong Asuransi Umum Kembangkan Produk Asuransi Mikro untuk UMKM
Portofolio Dapen BCA dikelola secara holistik dengan mempertimbangkan bauran aset yang optimal, kondisi pasar, serta ketentuan regulator.
Budi juga menegaskan bahwa Dapen BCA memiliki fleksibilitas penuh dalam melakukan realokasi portofolio.
Setiap keputusan investasi mempertimbangkan profil risiko dana pensiun, horizon investasi, kebutuhan likuiditas, dan prospek ekonomi.
Dalam kondisi tren penurunan suku bunga deposito, tim investasi biasanya mengevaluasi peluang pergeseran ke instrumen lain, seperti Surat Berharga Negara (SBN), obligasi korporasi berperingkat tinggi, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), maupun instrumen pasar uang nondeposito selama tetap berada dalam batasan arahan investasi.
“Dengan pendekatan berbasis analisis risiko dan imbal hasil, Dapen BCA secara berkelanjutan mencari peluang investasi paling optimal untuk menjaga stabilitas pertumbuhan nilai dana,” kata Budi.
Baca Juga: Perbankan Optimistis Penyaluran Kredit Masih Bisa Tumbuh Positif pada Kuartal IV-2025
Per 20 November 2025, nilai penempatan deposito Dapen BCA mencapai Rp 841 miliar. Budi menyampaikan angka tersebut meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
“Peningkatan itu bukan disebabkan oleh pergerakan suku bunga, melainkan bagian dari strategi pengelolaan likuiditas untuk memenuhi rasio likuiditas OJK serta kebutuhan pembayaran manfaat pensiun kepada peserta,” jelasnya.
Menurut Budi, porsi deposito tetap menjadi komponen penting dalam strategi likuiditas dan stabilitas portofolio Dapen BCA, meski secara keseluruhan komposisi aset terus dievaluasi agar sejalan dengan kondisi pasar dan kebutuhan dana pensiun.
Selanjutnya: Live Streaming Arsenal vs Tottenham, Prediksi & Jadwal Liga Inggris 2025-2026
Menarik Dibaca: Cara Mengaktifkan Fitur Facebook Pro, Ikuti Langkah Demi Langkah Berikut Ini Ya!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













