kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Dapen didorong jadi long term investor pasar modal


Senin, 14 Maret 2016 / 12:48 WIB
Dapen didorong jadi long term investor pasar modal


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong dana pensiun untuk menjadi investor jangka panjang di pasar modal. Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (INKB) II OJK, Dumoly F Pardede mengatakan, sinergitas antara IKNB dengan pasar modal merupakan upaya untuk memperkuat keduanya.

"Peraturan OJK di dana pensiun telah tuntas kita selesaikan, bahwa nuansa dan semanagat revisi peraturan dana pensiun akan mendorong dana pensiun menjadi long term investor. Tentunya dengan melakukan perubahan-perubahan dari instrumen-instrumen yang ada dan kemudian penyesuaian dan kecenderungan-kecenderungan relaksasi investasi di dapen," ujarnya di Jakarta, Senin (14/3).

Ia mengatakan, gagasan untuk sinergi pasar modal dan INKB sudah merupakan kesepakatan bersama pada tahun lalu. Hari ini (14/3) kesepakatan tersebut direalisasikan untuk lebih memperkuat pasar modal dan INKB guna menghadapi persaingan di industri keuangan regional dengan berlakukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Nurhaida, Kepala Pengawas Pasar Modal OJK mengatakan, saat ini 70% investasi INKB masuk ke dalam pasar modal. Tentunya, kinerja pasar modal akan mempengaruhi kinerja dari INKB sendiri. Oleh karena itu, bila harga saham, yield dari SBN atau NAB dari reksadana turun, maka portofolio dari INKB juga akan ikut turun.

"Sebagian besar aset dari INKB secara total per Januari 2016 itu sebesar Rp 1,708 triliun, dan Rp 905 triliun di antaranya merupakan aset yang diinvestasikan. Di antara Rp 905 triliun itu, 70% diinvestasikan di pasar modal, 25,6% ke perbankan dan sekitar 5% di sektor lain," ujarnya.

Kerjasama ini akan meningkatkan kinerja pasar modal agar sejalan dengan kinerja IKNB. Ia melihat kinerja pasar modal belum meningkat karena likuiditas di pasar modal saat ini masih rendah, sehingga perlu adanya pendalaman pasar atau financial market deepening. Peran itu yang diharapkan mampu dilakukan oleh IKNB seperti meningkatkan supply dan demand pada pasar modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×