kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Daya Beli Melemah, Penyaluran Kredit Multiguna Perbankan Ikut Lesu


Kamis, 16 Oktober 2025 / 19:27 WIB
Daya Beli Melemah, Penyaluran Kredit Multiguna Perbankan Ikut Lesu
ILUSTRASI. Kredit multiguna tercatat hanya 8,6% secara tahunan atau year on year (YoY) pada Agustus 2025 mencapai Rp 1.328,9 triliun


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sama halnya dengan penyaluran kredit konsumer secara keseluruhan, penyaluran kredit multiguna perbankan juga terlihat kian lesu. Hal ini terjadi di tengah gejolak ekonomi dan daya beli masyarakat yang masih tertekan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit multiguna tercatat hanya tumbuh 8,6% secara tahunan atau year on year (YoY) pada Agustus 2025 mencapai Rp 1.328,9 triliun.

Pertumbuhan ini terlihat lebih rendah dari bulan sebelumnya atau Juli 2025 yang tumbuh 9% mencapai Rp 1.318,1 triliun.

Baca Juga: BI Turunkan BI Rate Jadi 4,75%, Kredit Multiguna Berpeluang Terdongkrak

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengamini bahwa perlambatan kredit multiguna terjadi karena daya beli yang belum sepenuhnya membaik sehingga berdampak pada permintaan kredit multiguna.

"Tren di tahun ini bila daya beli belum membaik penyaluran kredit multiguna pun masih akan melambat," ucap Trioksa kepada kontan.co.id, Kamis (16/10/025).

Dalam menggenjot kredit multiguna, ia pun menyarankan agar bank dapat melakukan efisiensi operasional dan menekan biaya dana sehingga dapat menurunkan bunga kredit.

Sejumlah perbankan juga mencatatkan pertumbuhan yang mini pada penyaluran kredit multiguna. Ambil contoh PT Bank BPD DIY yang mencatatkan pertumbuhan kredit multiguna sebesar 2% YoY menjadi Rp 4,47 triliun per Agustus 2025.

Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto mengakui, daya beli masyarakat yang turun membuat masyarakat untuk menata pengeluaran berdasarkan prioritas sehingga akan berpikir dua kali untuk sekedar mengajukan kredit untuk keperluan konsumtif.

Baca Juga: Terdampak Penurunan Daya Beli, Penyaluran Kredit Multiguna Bank Masih Lesu

"Kondisi pertumbuhan kredit multiguna sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan daya beli masyarakat. Sebagian besar debitur multiguna adalah berpenghasilan tetap sehingga dalam kondisi dan situasi ekonomi tidak baik, maka mereka akan memilih prioritas kebutuhan yang lebih utama. Sehingga permintaan kredit secara umum turun," jelasnya.

Dalam menggenjot kredit multiguna, pihaknya menerapkan beberapa strategi seperti, menjalin kerjasama dengan institusi baru, memberi penawaran menarik terhadap kredit-kredit yang akan segera jatuh tempo. Selain itu, memberikan free provisi untuk plafonplafon tertentu dan takeover.

"Tahun 2025 target pertumbuhan kredit multiguna sebesar 7%-9%, namun demikian kami hanya memprediksi tumbuh pada kisaran 5%," ujar Agus.

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat outstanding BRIguna per Agustus 2025 sebesar Rp 143,4 triliun, tumbuh 9,8% secara tahunan (YoY).

Corporate Secretary BRI Dhanny menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit konsumer BRI ditopang oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk unggulan Perseroan, salah satunya adalah kredit multiguna.

Baca Juga: BPD DIY Salurkan Kredit Multiguna Sebesar Rp 4,47 Triliun per Juli 2025

“BRI berkomitmen untuk menumbuhkan portofolio konsumer dengan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik. Dengan kualitas kredit yang terkendali, kami optimis penyaluran kredit konsumer akan terus tumbuh sehat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Dhanny.

Seiring dengan pertumbuhan kredit yang solid, BRI pun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Hal ini tercermin dari kualitas pembiayaan di segmen konsumer yang terjaga dengan baik. Dengan kualitas kredit yang terjaga, BRI pun optimis dapat terus menumbuhkan portofolio kredit konsumer secara sehat.

Selanjutnya: Pembentukan Family Office RI Dinilai Bisa Tarik Investasi dan Buka Lapangan Kerja

Menarik Dibaca: Promo Hypermart 16-22 Oktober 2025, Beli 2 Gratis 1 Teh Celup-Nata De Coco Drink

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU

[X]
×