kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Terdampak Penurunan Daya Beli, Penyaluran Kredit Multiguna Bank Masih Lesu


Selasa, 09 September 2025 / 18:36 WIB
Terdampak Penurunan Daya Beli, Penyaluran Kredit Multiguna Bank Masih Lesu
ILUSTRASI. Kredit multiguna perbankan tercatat sebesar Rp 1.316,3 triliun per Juli 2025 atau naik 8,8% secara tahunan


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit multiguna atau personal loan perbankan terlihat masih alami kelesuan. Hal ini terjadi di tengah gejolak ekonomi dan daya beli masyarakat yang masih tertekan.

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), kredit multiguna tercatat hanya tumbuh 8,8% secara tahunan atau year on year (YoY) di Juli 2025 mencapai Rp 1.316,3 triliun.

Pertumbuhan ini terlihat lebih rendah dari bulan sebelumnya atau Juni 2025 yang tumbuh 10,6% mencapai Rp 1.305,6 triliun.

Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengamini bahwa perlambatan kredit multiguna karena daya beli yang belum membaik sehingga nasabah konsumtif juga perlu memperhitungkan kemampuan membayar kredit.

Baca Juga: Kredit Multiguna Tumbuh Double Digit di Tengah Lesunya Kredit Konsumsi

"Tren ke depannya selama daya beli belum membaik, masih akan menurun," kata Trioksa kepada kontan.co.id, Selasa (9/9/2025).

Dalam menggenjot kredit multiguna, bank disarankan untuk menyasar nasabah-nasabah berpenghasilan tetap atau fixed income sehingga dapat diperhitungkan risikonya.

Sejumlah perbankan juga mencatatkan pertumbuhan yang mini pada penyaluran kredit multiguna. Ambil contoh PT Bank BPD DIY yang mencatatkan pertumbuhan kredit multiguna sebesar 2,5% yoy menjadi Rp 4,47 triliun per Juli 2025.

Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY, Raden Agus Trimurjanto mengakui, daya beli masyarakat yang turun membuat masyarakat untuk menata pengeluaran berdasarkan prioritas sehingga akan berpikir dua kali untuk sekedar mengajukan kredit untuk keperluan konsumtif.

"Sampai Juli 2025 perkembangan kredit masih multiguna memang tumbuh positif, namun pertumbuhan belum sesuai harapan," kata Agus.

Menurut Agus, mengingat daya beli masyarakat yang menurun membuat mereka menata pengeluaran berdasarkan prioritas sehingga akan berpikir dua kali untuk sekedar mengajukan kredit untuk keperluan konsumtif.

Baca Juga: BPD DIY Salurkan Kredit Multiguna Sebesar Rp 4,47 Triliun per Juli 2025

"Kadang kala stimulus yang dikeluarkan bank tidak selalu membawa keberhasilan pertumbuhan yang signifikan, untuk itu kami harus memilih gimick/stimulus/promo yang paling efektif seperti pengurangan biaya administrasi, biaya asuransi, atau penurunan bunga untuk kredit dengan plafon tertentu," tutur Agus.

Adapun PT Bank Central Asia (BCA) mencatat, total outstanding pinjaman konsumer lainnya atau personal loan (mayoritas berasal dari kartu kredit) meningkat 9,4% YoY menjadi Rp 23,4 triliun pada Semester I-2025.

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn menjelaskan, mayoritas kredit personal loan digunakan untuk berbagai kebutuhan nasabah mulai dari kebutuhan sehari-hari, biaya pengobatan, liburan, hingga pendidikan.

"BCA melihat faktor pertumbuhan Personal Loan karena adanya peningkatan kebutuhan nasabah, sekaligus perluasan basis nasabah BCA," ujar Hera.

Pihaknya disebut terus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit serta memperkuat proses credit scoring dan monitoring untuk menjaga kualitas kredit yang diberikan serta menyediakan solusi proaktif kepada nasabah untuk menghindari potensi kredit macet sehingga NPL Personal Loan BCA tetap terjaga di level rendah dan terkendali.

"BCA akan senantiasa mendorong penyaluran kredit ke berbagai sektor, dengan senantiasa mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan dinamika makroekonomi domestik maupun global," imbuhnya.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Bank Sumsel Babel Capai Rp 14,2 Triliun hingga April 2025

Sementara PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan double digit pada kredit multiguna dengan outstanding pembiayaan multiguna tumbuh 45% yoy mencapai Rp 542 miliar per Juni 2025 dari Rp 374 miliar pada Juni 2024.

Head of Retail Financing Bank Muamalat Agus Andipratama Amir mengatakan, peningkatan pembiayaan multiguna didorong oleh bertambahnya institusi yang bermitra dengan Bank Muamalat untuk tabungan payroll.

“Hal ini sekaligus membuka peluang bagi kami menjangkau nasabah retail, digitalisasi sistem dan proses juga mempercepat analisis kelayakan pembiayaan kepada nasabah," jelasnya.

Selanjutnya: Rasio Kredit Macet Sejumlah BPD Masih Terjaga pada Awal Semester-II 2025

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (10/9) Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×