kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Kredit Multiguna Tumbuh Double Digit di Tengah Lesunya Kredit Konsumsi


Selasa, 12 Agustus 2025 / 18:10 WIB
Kredit Multiguna Tumbuh Double Digit di Tengah Lesunya Kredit Konsumsi
ILUSTRASI. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis) Per Juni 2025, pertumbuhan kredit multiguna menyentuh double digit, yakni tumbuh 10,7% YoY dengan capaian Rp 1.306,7 miliar.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit konsumsi mengalami kelesuan pada Juni 2025, yang mana hanya naik 8,6% year-on-year (YoY) dengan nilai Rp 2.268,2 triliun. Mengingat penyaluran kredit konsumsi pada Juni tahun 2024 lalu tumbuh 10,4% YoY, dengan nilai mencapai Rp 2.093,0 triliun.

Di antara ketiga segmen penyaluran kredit konsumsi, kredit multiguna yang paling menarik untuk disorot. Per Juni 2025, pertumbuhan kredit segmen ini bahkan menyentuh double digit, yakni tumbuh 10,7% YoY dengan capaian Rp 1.306,7 miliar. Ini meningkat dibandingkan posisi Juni tahun lalu yang tumbuh 7,2% YoY dengan nominal Rp 1.184,2 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit multiguna hingga paruh pertama tahun 2025 ini diamini oleh beberapa bank. PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI salah satunya.

Baca Juga: Bank BPD DIY Catat Penyaluran Kredit Multiguna Capai Rp 3,78 Triliun hingga Juni 2025

Wakil Direktur Utama Bob Tyasika Ananta menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan multiguna di BSI hingga paruh pertama 2025 menunjukkan tren positif.

“Penyaluran pembiayaan BSI Mitraguna menunjukkan tren positif sejalan dengan pertumbuhan pembiayaan konsumtif nasional,” kata Bob kepada Kontan, Rabu (12/7).

Untuk diketahui saja BSI Mitraguna adalah pembiayaan multiguna dari BSI, yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah baik untuk keperluan produktif dan konsumtif.

Bob menjabarkan bahwa beberapa faktor yang menjadi penyokong pertumbuhan pembiayaan BSI Mitraguna pada semester I-2025 ini di antaranya peningkatan kebutuhan konsumsi masyarakat seperti liburan atau rekreasi keluarga, biaya pendidikan, dan juga momen Ramadan atau Lebaran.

Kendati belum membeberkan dengan rinci mengenai berapa kucuran pembiayaan yang disalurkan ke segmen ini, Bob menjelaskan bahwa tren kenaikan BSI Mitraguna ini didorong oleh peningkatan penetrasi pembiayaan syariah di segmen ASN dan pegawai BUMN/daerah dan juga digitalisasi proses pembiayaan yang membuat akses menjadi lebih cepat dan mudah.

“Selain itu juga inovasi BSI dalam melakukan penawaran produk dengan skema pembiayaan yang kompetitif dan sesuai kebutuhan nasabah,” tambah Bob.

Selain itu, PT Bank BPD DIY juga mencatatkan pertumbuhan kredit multiguna pada semester-I 2025, meski hanya tumbuh tipis 1,7% YoY dengan nilai kredit yang disalurkan di segmen ini sebesar Rp 3,78 triliun.

Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY Raden Agus Trimurjanto mengatakan bahwa pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh prioritas daya beli masyarakat, misalnya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Bank Sumsel Babel Capai Rp 14,2 Triliun hingga April 2025

“Pertumbuhan kredit komsumer khususnya multiguna, sangat dipengaruhi daya beli. Maksudnya masyarakat akan memilih prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti mengutamakan untuk pendidikan. Sehingga kalau tidak ada kebutuhan yang mendesak tidak akan mengajukan kredit hanya untuk keperluan konsumsi lain, misalnya rumah maupun kendaraan,” tutur Agus.

Agus membeberkan bahwa sepanjang semester-I 2025 ini, portofolio kredit multiguna di Bank BPD DIY sebagian besar dinikmati oleh pegawai ASN otonom dan vertikal.

Mengenai kisi-kisi kredit multiguna Bank BPD DIY pada semester-II 2025, dia menargetkan penyaluran diharap bisa sesuai anggaran, “Namun hal ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kondisi ekonomi, daya beli, alokasi dana pemerintah untuk pembangunan,” pungkasnya.

Terakhir dan tak ketinggalan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan tinggi pada pembiayaan multiguna. Di semester pertama tahun 2025, pembiayaan multiguna tumbuh double digit dengan outstanding pembiayaan multiguna tumbuh 45% secara year on year mencapai Rp 542 miliar per Juni 2025 dari sebesar Rp 374 miliar pada Juni 2024.

Head of Retail Financing Bank Muamalat Agus Andipratama Amir mengatakan, peningkatan pembiayaan multiguna didorong oleh bertambahnya institusi yang bermitra dengan Bank Muamalat untuk tabungan payroll. “Hal ini sekaligus membuka peluang bagi kami menjangkau nasabah retail," kata Agus.

Selain itu, Agus menjelaskan bahwa digitalisasi sistem dan proses juga mempercepat analisis kelayakan pembiayaan kepada nasabah.

Mengomentari kondisi ini Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan bahwa pertumbuhan kredit multiguna pada Juni 2025 yang menyentuh double digit ini, salah satunya disebabkan tingginya kebutuhan rumah tangga, misalnya biaya pendidikan.

Dalam setahun terakhir, Bank Indonesia telah memangkas BI Rate sebanyak tiga kali menjadi 5,25% sebagai respon terhadap perlambatan ekonomi global supaya tetap terkendali. Di samping itu, menurut Trioksa penurunan suku bunga BI juga senantiasa mendorong pertumbuhan kredit di segmen ini.

“Sentimen atau triggernya menurut saya karena kebutuhan rumah tangga yang tidak dapat ditunda seperti membayar uang sekolah atau biaya pendidikan,” terang Trioksa.

Trioksa memproyeksikan hingga akhir tahun kredit multiguna ini bakal masih menarik bagi para debitur. Sebab keharusan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masih terus ada dan dia menilai kredit segmen ini masih dapat bertumbuh double digit sepanjang akhir 2025.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Masih Lesu Terdampak Penurunan Daya Beli

Selanjutnya: Bos BUMN Mundur Buntut Birokrasi Berbelit, Ekonom: Danantara Harus Memperbaiki

Menarik Dibaca: Ini 5 Manfaat Kas Kecil bagi Kelancaran Keuangan Usaha, yuk Simak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×