kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Debitur mulai menarik pinjaman, undisbursed loan Bank Mandiri turun 8,6%


Rabu, 24 Maret 2021 / 15:45 WIB
Debitur mulai menarik pinjaman, undisbursed loan Bank Mandiri turun 8,6%
ILUSTRASI. Antrean nasabah di?kantor cabang Bank Mandiri, Tangerang Selatan, Selasa (29/12). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/12/2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan optimis penyaluran kredit pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan 2020. Begitupun dengan kondisi fasilitas kredit yang belum ditarik alias undisbursed loan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatatkan hingga Januari 2021, undisbursed loan mencapai sebesar Rp 171,3 Triliun. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha bilang nilai itu mengalami penurunan sebesar 8,6% secara year on year (YoY). 

“Penurunan ini bisa menjadi indikator yang cukup positif bagi ekonomi karena debitur mulai menarik pinjaman. Baik untuk merealisasikan rencana bisnis maupun untuk menjaga kelangsungan usaha,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Selasa (23/3).

Baca Juga: PaninBank diduga terlibat kasus suap aparat pajak, ini detail kasus & penjelasan PNBN

Ia melanjutkan, Bank Mandiri memperkirakan kondisi ekonomi mulai tumbuh positif pada kuartal pertama 2021. Hal ini ditopang oleh upaya pemerintah dalam meningkatkan Indeks Keyakinan Konsumen melalui optimisme terkait keberhasilan proses vaksinasi dan program Pemulihan Ekonomi Nasional. 

“Kami berharap implementasi program vaksinasi Covid-19 dapat berjalan lancar agar kondisi ekonomi Indonesia kembali pulih dan permintaan kredit kembali bangkit. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan kredit, ekspansi kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer,” papar Rudi.

Selain itu, bank berlogo pita emas ini juga menyalurkan kredit kepada sektor yang masih memiliki prospek positif. Maupun sektor yang relatif telah recovery lebih cepat seperti sektor telekomunikasi, industri makanan dan minuman, jasa kesehatan dan agrikultur.

Baca Juga: Pinjaman bank untuk industri bahan bakar fosil terpangkas 9% selama 2020

“Juga mempertimbangkan sektor-sektor unggulan di masing-masing wilayah Indonesia dan memperhatikan proyek strategis nasional sebagai salah satu motor perekonomian daerah,” tambahnya. 

Berdasarkan data Otoritas  Jasa Keuangan (OJK) total fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik atau undisbursed loan mencapai Rp 1.643,28 triliun. Nilai itu meningkat 2,5% dibandingkan posisi yang sama di 2019 sebesar Rp 1.603,19 triliun.

Selanjutnya: OJK sebut restrukturisasi kredit semakin melandai, ini jumlahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×