kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.620.000   14.000   0,87%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Deputi Gubernur BI Budi Rochadi di mata Miranda Goeltom


Senin, 11 Juli 2011 / 13:27 WIB
Deputi Gubernur BI Budi Rochadi di mata Miranda Goeltom
ILUSTRASI. Beberapa gejala malaria yang biasa dialami seseorang adalah demam tinggi dan tubuh menggigil.


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Gultom turut hadir di kediaman Almarhum Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi di kawasan Pancoran Jakarta Selatan. Dengan balutan pakaian hitam-hitam, Miranda mengatakan Almarhum merupakan orang yang apa adanya, terbuka dan tegas dalam mengambil keputusan.

"Yang terakhir Beliau pegang Deputi Gubernur Peredaran Uang, ia menginspirasikan agar di dalam pencetakan uang itu lebih baik dilakukan manajemen perhitungan yang lebih baik, jangan terlalu banyak uang yang dicetak sehingga terlalu banyak cash tapi juga jangan sampai kekurangan," tutur Miranda yang mengenang Budi karena Almarhum menguasai bidangnya saat bekerja di bank sentral.

Miranda telah mengenal Deputi Bidang Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang itu lebih dari 15 tahun. Selama delapan tahun Miranda menjadi atas Almarhum, kemudian dua tahun terakhir sama-sama menjadi anggota Dewan BI.

Budi Rochadi meninggal dunia pada Minggu, 10 Juli 2011 pukul 18.30 waktu New York atau Senin, 11 Juli 2011 pukul 06.30 WIB. Budi meninggal dunia karena jatuh di kamar mandi. Budi di AS saat bertugas mengikuti Bank Notes Conference.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×