Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk mencatatkan kenaikan laba yang cukup baik pada akhir tahun lalu. Hal ini ditunjukkan dengan laba bersih (belum diaudit) per akhir Desember 2016 sebesar Rp 2,4 triliun atau naik 36,71% secara tahunan atau year on year (yoy).
Berdasarkan laporan keuangan bulanan Desember 2016 yang ada di laman website BTN, kenaikan laba ini utamanya didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 14,94% yoy menjadi Rp 7,8 triliun. Sedangkan beban operasional naik lebih rendah 7,63% yoy menjadi Rp 4,6 triliun.
Iman Nugroho Soeko, Direktur Keuangan dan Treasuri BTN mengatakan kenaikan kinerja bank berkode BBTN pada akhir 2016 lalu ini akibat kontribusi dari kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan fee based (berbasis biaya).
“Selain itu kami juga melakukan kontrol terhadap biaya operasional,” ujar Iman kepada KONTAN, Senin (23/1). Untuk fungsi intermediasi, sampai pada akhir Desember 2016 lalu, BTN mencatat kenaikan penyaluran kredit sebesar 17,61% yoy menjadi Rp 150,2 triliun.
Seiring dengan penyaluran kredit ini, pada akhir 2016 lalu, BTN mencatat CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) sebesar Rp 2,1 triliun atau naik 6,62% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News