Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski penyebaran virus corona 2019 (Covid-19) telah menekan perekonomian, sejumlah perusahaan asuransi umum masih mampu mencatatkan kinerja positif hingga empat bulan pertama 2020.
PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) mencatatkan pendapatan premi senilai Rp 166,8 miliar hingga April 2020. Presiden Direktur Asuransi Bintang HSM Widodo menyatakan nilai itu tumbuh 31,5% secara tahunan atau year on year (yoy) dibanding April 2019.
“Kebanyakan berasal dari lini bisnis properti dan marine hull (rangka kapal). Beroperasi 100% dengan mode Working From Home menjadi salah satu penunjang pertumbuhan dari jalur distribusi Broker dan Bank yang memang membutuhkan kecepatan dalam akseptasi dan penerbitan polis,” ujar Widodo pada Minggu (7/6).
Baca Juga: ASBI manfaatkan teknologi digital untuk menggalang donasi bagi warga terdampak corona
Ia merinci pendapatan premi lini properti tumbuh 43,4% yoy dari Rp 53 miliar menjadi Rp 76 miliar pada April 2020. Sedangkan pendapatan premi dari marine hull tumbuh 107,69% yoy dari Rp 13 miliar menjadi Rp 27 miliar.
Lanjut Ia pertumbuhan tersebut dapat menutupi penurunan pada lini asuransi kendaraan bermotor yang diperoleh dari pembiayaan mobil pada multifinance. Lini bisnis ini hanya mengalami penurunan sebesar Rp 500 juta.
Selain itu, Widodo menjelaskan keberhasilan ASBI mencatatkan pertumbuhan yang positif tak terlepas dari dampak implementasi working from home. Asuransi Bintang mampu meningkatkan kecepatan administrasi sehingga penerbitan polis dapat 23% lebih cepat dari biasa.
“Polis yang kompleks rata-rata kita terbitkan 5,8 hari dari sebelumnya 7 hari pada Januari. Sedangkan polis yang bersifat sederhana bisa diterbitkan 1,4 hari, ini di luar Automation Policy yang SLAnya realtime. Bulan april saja kita produced 132 ribu polis melalui proses automation,” papar Widodo.
Ke depannya, ASBI masih akan menerapkan working from home sebagai model kerja permanen. Utamanya bagi staff administrasi dan yang perlu ada di kantor saja.
Ia bilang cukup 1 hingga 2 minggu sekali ke kantor untuk rapat koordinasi bulanan dan silaturahmi. Hanya akan menyisakan frontliner yang perlu masuk ke kantor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News