kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -33.000   -1,68%
  • USD/IDR 16.605   3,00   0,02%
  • IDX 6.767   17,72   0,26%
  • KOMPAS100 979   5,15   0,53%
  • LQ45 762   4,33   0,57%
  • ISSI 215   0,81   0,38%
  • IDX30 395   2,48   0,63%
  • IDXHIDIV20 471   1,18   0,25%
  • IDX80 111   0,53   0,48%
  • IDXV30 115   0,73   0,63%
  • IDXQ30 130   0,90   0,70%

Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 triliun


Kamis, 01 Mei 2025 / 11:50 WIB
Di Tengah Dinamika Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Rp13,8 triliun
ILUSTRASI. Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 pada Rabu (30/4). Turut hadir Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto.


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Wendi Setiyo

KONTAN.CO.ID - Ekonomi global tengah bergejolak akibat tensi geopolitik dan perang tarif. Namun, Bank Rakyat Indonesia atau BRI (BBRI) mampu melanjutkan pertumbuhan positif di seluruh segmen bisnis.

Dengan tetap menempatkan segmen UMKM sebagai fokus utama, BRI berhasil mencapai laba bersih konsolidasi sebesar Rp13,80 triliun pada Triwulan I 2025.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengungkapkan hal tersebut dalam penyampaian Kinerja Keuangan BRI Triwulan I 2025 pada Rabu (30/4), di Jakarta. Pada kesempatan sama, turut hadir Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom, Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya, dan Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto.

Membuka paparannya, Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa sepanjang Triwulan I tahun 2025 perekonomian global masih diwarnai ketidakpastian, terutama akibat tensi geopolitik dan dampak lanjutan perang tarif yang turut menekan aktivitas perdagangan internasional dan rantai pasok.

Hery memproyeksikan perang tarif tidak berdampak signifikan terhadap bisnis BRI yang banyak bergantung pada konsumsi domestik. Di samping itu, konsumsi domestik masih menjadi kontributor utama ekonomi Indonesia yang tercatat masih tumbuh positif. Namun demikian, konsumsi domestik masih belum pulih sepenuhnya seperti sebelum pandemi Covid.

“Hal ini menjadi tantangan bagi sektor UMKM yang sangat bergantung pada daya beli masyarakat. Dalam kondisi tersebut, BRI terus memperkuat perannya sebagai bank yang pro-rakyat dengan tetap fokus menumbuhkembangkan dan memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia, sebagai upaya nyata dalam mendukung pertumbuhan dan ketahanan ekonomi nasional,” jelasnya.

Di tengah berbagai tantangan tersebut, BRI Group mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan aset Rp2.098,23 triliun atau tumbuh 5,49% secara year on year (yoy). Pertumbuhan ini didorong penyaluran kredit yang selektif dan berkualitas, dengan peningkatan semua segmen kredit yang tetap berfokus pada segmen UMKM.

Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan BRI telah menyalurkan kredit Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97% yoy. Kredit segmen UMKM mendominasi dengan porsi 81,97% dari total kredit BRI, atau sebesar Rp1.126,02 triliun.

Terkait dengan kualitas kredit, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom memaparkan BRI berkomitmen menerapkan manajemen risiko yang efektif dan prudent dalam penyaluran kredit. Hal tersebut tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI yang membaik dari 3,11% menjadi 2,97% secara tahunan. Rasio Loan at Risk (LAR) juga terus membaik, dari 12,68% menjadi 11,12%.

Di sisi lain, BRI juga tetap menyiapkan pencadangan memadai untuk mengantisipasi potensi pemburukan kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari Rasio NPL Coverage BRI yang mencapai 200,60%.

Selanjutnya, Direktur Network & Retail Funding BRI Aquarius Rudianto menjelaskan BRI mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.421,60 triliun. Dana murah (CASA) mendominasi  DPK BRI dengan proporsi 65,77% atau setara Rp934,95 triliun, meningkat 61,66% secara tahunan.  

Kondisi likuiditas dan permodalan BRI juga tetap kuat, sehingga BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik pada periode yang akan datang. Hal tersebut disampaikan Direktur Finance & Strategy BRI Viviana Dyah Ayu.

Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank berada di level 86,03% dengan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 24,03%. Posisi CAR BRI tersebut jauh di atas ketentuan batas minimal yang dipersyaratkan.

“Dengan pijakan kinerja positif pada tiga bulan pertama tahun 2025 ini, BRI optimis dapat mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking dan risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian global,” pungkas Direktur Utama BRI Hery Gunardi.

Selanjutnya: Oppo Find N5 Resmi Rilis di Indonesia! Desain Lipat Mewah, Intip Spesifikasinya

Menarik Dibaca: Oppo Find N5 Resmi Rilis di Indonesia! Desain Lipat Mewah, Intip Spesifikasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×