kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Dibayangi Perlambatan Ekonomi, MTF Optimistis Salurkan Pembiayaan Rp 28 T di 2023


Minggu, 30 Oktober 2022 / 13:52 WIB
Dibayangi Perlambatan Ekonomi, MTF Optimistis Salurkan Pembiayaan Rp 28 T di 2023
ILUSTRASI. Mandiri Tunas Finance (MTF) optimistis masih bisa menyalurkan pembiayaan hingga Rp 28 triliun di 2023../Pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi yang masih terjadi hingga tahun 2023, Perusahaan Pembiyaan Mandiri Tunas Finance (MTF) optimistis masih bisa menyalurkan pembiayaan hingga Rp 28 triliun di 2023.

Di tahun ini, MTF menargetkan pembiayaan bisa mencapai Rp 25 triliun. Dimana, hingga September 2022, pembiayaan yang disalurkan sudah mencapai Rp 20 triliun.

Direktur MTF William Francis mengatakan, target tersebut memang terbilang cukup tinggi, karena Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor hanya sekitar 5%.

Baca Juga: Pantau Pasar, Sejumlah Multifinance Masih Menahan Bunga Pembiayaan

“Selisihnya Rp 3 triliun, berarti kita optimistis pertumbuhan di atas 10% ya, padahala data Gaikindo yang saya tahu cuma menargetkan 5%,” ujar William.

William membeberkan alasan kenapa dia masih optimistis ialah karena pihaknya mengandalkan produk refinancing atau multiguna. Menurutnya, ada peluang bagi MTF untuk menawarkan produk tersebut pada nasabah MTF yang saat ini telah mencapai 1 juta debitur.

“Semenjak 2019 sudah jalan dan cukup bagus, tinggal kami cari strategi buat memperbesar volume kami,” imbuhnya.

Dengan mengandalkan produk multiguna ini, William membenarkan bahwa daya beli masyarakat untuk membeli mobil baru memang bakal sedikit tertekan dengan beberapa faktor. Misalnya, sudah tidak ada PPnBM ditambah harga mobil juga naik.

Sementara itu, William juga menyebutkan bahwa kualitas kredit di MTF masih terjaga baik. Dimana, per September 2022, NPF yang tercatat di MTF ada di sekitar level 0,76%.

“(NPF) Kami masih bisa di-manage di kisaran 1%,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×