kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Digital banking makin marak, bagaimana nasib kantor cabang dan para karyawannya?


Senin, 06 Juli 2020 / 18:09 WIB
Digital banking makin marak, bagaimana nasib kantor cabang dan para karyawannya?
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pengembangan bisnis perbankan, hampir tidak mustahil untuk tidak melakukan ekspansi dari sisi layanan digital. Apalagi, persaingan saat ini tidak hanya antar bank melainkan dengan industri teknologi finansial yang semakin pesat perkembangannya. 

Direktur Teknologi Informasi PT Bank Mandiri Tbk Rico Usthavia Frans menjelaskan berdasarkan data saat ini 95% transaksi nasabah perbankan sudah dilakukan melalui layanan digital yang didominasi oleh mesin ATM serta internet dan mobile banking

Baca Juga: Bukan bayar klaim, pendanaan baru Jiwasraya bakal dipakai untuk restrukturisasi

"Saat ini di Mandiri ada 18.000 ATM, sedangkan nasabah internet dan mobile banking ada 4-5 juta orang, sistem ini harus selalu dijaga dan optimal," katanya dalam Webinar, Jumat (3/7) lalu. 

Ke depan, perseroan pun akan senantiasa melakukan inovasi digital dengan mobile banking (Mandiri Online) sebagai ujung tombaknya.  Namun di sisi lain, hal tersebut menyisakan tantangan tersendiri bagi industri perbankan. Sebab, perbankan merupakan salah satu industri dengan peraturan yang paling ketat. 

Walhasil, saat ini menurut Rico pihak perbankan pun terus melakukan negosiasi dengan pihak regulator agar mempermudah ekspansi digital. "Di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) ada yang peraturan mengenai perbankan digital, ini perlu dinegosiasi agar implementasi digital banking lebih cepat. Termasuk dari sisi perizinan," singkatnya. 

Tantangan lain yang tengah dihadapi perbankan adalah dari sisi sumber daya manusia (SDM), Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim berpendapat era digital memang mengharuskan seluruh karyawan bank untuk lebih cepat beradaptasi. 

Baca Juga: Aktivasi nomor pin BCA kartu kredit lewat BCA Mobile lebih praktis, begini caranya

Tetapi, menurut Dia dengan digitalisasi bukan berarti pegawai akan kehilangan pekerjaan. "Justru bukan kehilangan pekerjaan, ini adalah peluang baru karena harus upgrade skill," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×