kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Digitalisasi bikin perbankan makin efisien


Selasa, 05 Desember 2017 / 18:47 WIB
Digitalisasi bikin perbankan makin efisien


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio efisiensi perbankan sampai Oktober 2017 membaik. Hal ini ditunjukkan dengan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) per Oktober 2017 yang mengalami tren penurunan menjadi 78,39% dibanding Oktober 2016 yang sebesar 81,26%.

Aslan Lubis, Analis Eksekutif Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis OJK bilang, beberapa bulan terakhir bank makin efisien. "Cukup kuat indikasi bank makin efisien terlihat dari BOPO yang menurun," kata Aslan kepada kontan.co.id, Selasa (5/12).

Efisiensi yang makin bagus ini karena proses digitalisasi terutama penerapan elektronik banking yang makin baik di perbankan. Seiring dengan aktivitas ekonomi yang membaik diproyeksi kinerja bank akan makin baik. Biasanya kualitas kredit membaik seiring ekonomi membaik.

Anto Prabowo, Plt Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK bilang, bank makin efisien disebabkan karena upaya menghadapi persaingan ke depan. "Di era suku bunga rendah seperti saat ini upaya bank adalah berusaha makin efisien," kata Anto Prabowo ketika ditemui setelah acara manajemen ekonomi digital, Selasa (5/12).

Salah satu yang menyebabkan efisiensi membaik karena turunnya biaya operasional yang salah satunya disebabkan karena pencadangan yang mulai melandai seiring kualitas kredit yang terus mengalami perbaikan.

OJK menyangkal turunnya pencadangan disebabkan karena upaya bank mempercantik kinerja. Menurut OJK, jika bank sengaja melakukan window dressing maka akan ada teguran tertentu dari regulator.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama BCA menargetkan, rasio cost to income (CIR) di akhir tahun mencapai 50%. "Sedangkan BOPO sampai akhir tahun diproyeksi sebesar 65%," ujar Jahja.

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI menargetkan BOPO sampai akhir 2017 sebesar 70%. Sedangkan CIR sampai akhir tahun diproyeksi di bawah 40%. 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×