Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Proses akusisi Bank Pundi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Banten kembali menemui ganjalan. Pasalnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Pundi yang rencananya dilakukan pada Senin (11/7), harus tertunda. Pasalnya, RUPSLB Bank Pundi hanya dihadiri oleh 71% dari keseluruhan peserta.
Komisaris Independen Bank Pundi Didik Cahyanto dalam RUPSLB mengatakan, perusahaan masih menyusun jadwal RUPSLB lanjutan. Sebagai informasi, dalam RUPSLB atau RUPS akusisi ini ada satu pemegang saham non publik yaitu Pershing LLC yang tidak menghadiri RUPS.
“Pershing mempunyai 10,52% saham dari bank pundi, sisanya adalah investor publik yang tercatat tidak menghadiri RUPSLB,” ujar Didik, Senin (11/7).
Seperti diketahui, dalam RUPS akusisi ini seharusnya membahas mengenai Penawaran Umum Terbatas (PUT IV).
Nantinya jika PUT IV ini berhasil, Banten Global Development (BGD) akan masuk minimal sebesar 35% dan maksimal sebesar 37%. Selain itu, MNC Capital juga akan masuk minimal sebesar 11,8% sampai 12,55%. Sedangkan saham Recapital Securities akan terdelusi menjadi minimal 23,79% sampai 25,58%.
Dalam proses akusisi Bank Pundi oleh Pemerintah Provinsi Banten melalui BUMD Banten Global Development disebutkan bahwa proses ini melalui tiga tahap.
Tahap pertama yaitu dengan PUT IV yang harusnya dilakukan Senin (11/7). Kemudian tahap dua dilakukan dengan PUT V yang sesuai jadwal dilakukan pada November 2016.
Setelah PUT V saham BGD yang masuk di Bank Pundi adalah sebesar 51%. Tahap terakhir, adalah jual beli saham antara PT BGD dan Recapital sehingga nanti pada tahap akhir apda Februari 2017 BGD akan masuk ke Bank Pundi seebsar 68%.
Lungguk Gultom Direktur Capital Bank Pundi mengatakan, terkait dengan masuknya MNC Kapital Indonesia Tbk sebagai pemegang saham Bank Pundi, disebabkan karena kedua perusahaan sudah menandatangani crossing saham pada akhir 2015. Menurut Lungguk, MNC nanti di akhir akusisi porsi sahamnya tidak akan melebihi 10% dari total pemegang saham.
“MNC akan mempunyai sekitar 8,1 persen saham Bank Pundi,” ujar Lungguk menjawab pertanyaan KONTAN, Senin, (11/7).
Lungguk mengatakan, saham MNC di Pundi adalah uang Rp 100 miliar yang sudah ditempatkan MNC Kapital di Bank Pundi sebagai komitmen merger yang dulu di akhir 2015 batal.
Sebagai informasi, PT Bank Pundi Tbk mencatatkan kinerja yang kurang moncer pada kuartal I 2016. Hal ini bisa dilihat dari kerugian yang dicatat bank milik Recapital ini sebesar Rp 80 milair.
Kerugian Bank Pundi pada kuartal I 2016 tercatat mengalami kenaikan sebesar 33% year on year (yoy). Kenaikan kerugian ini disebabkan penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 74,45%. Sedangkan biaya operasional sampai Maret 2016 mengalami penurunan 37,09%.
Penurunan laba sampai kuartal I 2016 ini juga disebabkan menurunnya penyaluran bisnis intermediari yaitu penyaluran kredit sebesar 36,97% menjadi Rp 3,7 triliun.
Untuk beberapa rasio keuangan seperti NPL Gross tercatat mengalami penurunan 171 bps menjadi 6,32%. Untuk BOPO tercatat sampai Maret 2016 adalah sebesar 159% atau naik dibandingkan Maret 2015 lalu sebesar 121%.
Selain itu, untuk NIM pada kuartal 1 2016 tercatat sebesar 3,04 atau turun dari 2015 lalu 7,48%. Selain itu untuk CAR kuartal I 2016, 8,01% atau turun sebesar 10,68%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News