Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar lepasnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sebagai anak usaha PT Bank Mandiri Tbk menghangat belum lama ini. Ini menyusul rencana BPI Danantara untuk membeli kepemilikan saham BSI dari Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
Setelah sebelumnya menolak berkomentar, BSI kini mulai buka suara. Dalam hal ini, Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengungkapkan tidak mau ikut campur dengan rencana tersebut.
Ia justru bilang saat ini bank syariah terbesar di tanah air ini lebih memilih fokus untuk menjaga kinerja. Terlebih, memastikan BSI mampu mencapai target-target tahun ini.
Adapun salah satu targetnya adalah meningkatkan pembiayaan tahun ini menjadi Rp 310 triliun. Di mana, tahun lalu pembiayaan BSI baru mencapai Rp 265 triliun.
“Kita harus terus fokus ke situ karena kalau yang lain-lain, kita ikut aja,” ujar Wisnu, Rabu (4/6).
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa BSI memiliki tugas untuk mengembangkan ekosistem islam di tanah air saat merger beberapa tahun yang lalu.
Oleh karenanya, fokus untuk mengerjakan tugas tersebut menjadi salah satu yang penting bagi BSI.
“Sementara kalau bicara supply demand, demand-nya banyak, supply-nya yang kurang salah satunya bank syariah ini,” tambahnya.
Jika mengacu pada laporan bulanan registrasi pemegang efek per 30 April 2025, Bank Mandiri merupakan pemegang saham pengendali BSI dengan kepemilikan 23,74 miliar saham atau setara 51,47% saham BSI.
Sementara BNI memegang 23,24% saham dan BRI juga memiliki 15,38% saham BSI.
Selanjutnya: YLKI Minta OJK Tinjau Ulang Aturan Co-Payment Asuransi Kesehatan
Menarik Dibaca: Dukung Produktivitas dan Efisiensi Kerja, ASUS Rilis Lini Expert P Series
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News