kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Diluncurkan sejak tahun lalu, Bank BNI dan Bank Indonesia sosialisasikan DNDF dan LCS


Rabu, 27 Februari 2019 / 16:43 WIB
Diluncurkan sejak tahun lalu, Bank BNI dan Bank Indonesia sosialisasikan DNDF dan LCS


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menggelar Economic Outlook 2019 untuk memaparkan kondisi ekonomi global dan domestik terkini. Kali ini, tema yang diangkat pada adalah Sosialisasi Transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dan Local Currencies Settlement (LCS). 

DNDF merupakan transaksi derivatif valas terhadap rupiah yang standar (plain vanilla) berupa transaksi forward dengan mekanisme fixing yang dilakukan di pasar domestik. 

Sedangkan mekanisme LCS merupakan kesepekatan kerjasama bilateral antara Indonesia dengan Malaysia dan Thailand untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal yaitu rupiah, ringgit, dan baht dalam transaksi pembayaran barang dan jasa antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Transaksi DNDF dan skema transaksi LCS merupakan salah satu langkah BI dalam menjaga stabilitas rupiah. DNDF sendiri diluncurkan pada akhir tahun 2018 dan mekanisme LCS dirilis pada triwulan I 2018. 

Produk yang baru diluncurkan oleh BI ini dinilai perlu disosialisasikan lebih lanjut oleh agar eksportir dan importir mendapatkan manfaat penuh dari produk yang diluncurkan oleh BI tersebut.

Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati mengungkapkan, BNI berkomitmen ikut serta dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, antara lain dengan memberikan dukungan terhadap BI dalam mensosialisasikan dan memasarkan transaksi DNDF dan skema transaksi LCS. 

Tujuannya, agar produk tersebut lebih dimanfaatkan para pelaku pasar, diantaranya adalah eksportir dan importir yang menjadi nasabah BNI.

“Salah satu program BNI dalam mendukung aktifnya transaksi DNDF dan skema transaksi LCS adalah dengan mengangkat tema pada Event Economic outlook 2019 dan Customer Gathering yang diadakan oleh BNI,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (27/2). 

Sebab, animo eksportir dan importir terhadap LCS cukup tinggi, hal ini terlihat dari total transaksi LCS dengan nasabah pada tahun 2018 (atau tahun pertama diluncurkannya LCS) adalah sebesar Rp 1,15 triliun.

BNI mencatatkan peningkatan volume transaksi valuta asing dengan nasabah sebesar 14,04% (year on year/ yoy) pada tahun 2018. Begitu juga volume transaksi lindung nilai (hedging) dengan nasabah BNI pada tahun 2018 meningkat 27,53% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×