Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pengelolaan kas atau cash management masih menjanjikan bagi perbankan. Sejumlah bank menargetkan pertumbuhan yang cukup signifikan dari bisnis tersebut tahun ini. Sepanjang bulan pertama tahun ini, pertumbuhannya sudah mulai terlihat.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) misalnya telah berhasil mencatatkan jumlah transaksi cash management sebanyak 22,9 juta transaksi atau meningkat 27% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun yang tercatat sebanyak 18 juta transaksi.
Sementara dari sisi nilai transaksi, bisnis pengelolaan kas yang ditangani Bank Mandiri mencapai Rp 705 triliun. Angka itu tumbuh 3% dari Januari 2018 yang membukukan Rp 683 triliun.
"Hingga akhir Januari 2019 Bank Mandiri telah melakukan implementasi sebanyak 519 solusi cash management bagi nasabah korporasi," kata Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan BMRI kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2).
Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan jumlah transaksi cash management naik 25% dan dari sisi nilai transaksi diharapkan tumbuh 20%.
Dengan begitu, pendapatan komisi alias fee based income (FBI) dari bisnis tersebut ditargetkan bisa mencapai Rp 100 miliar tahun ini.
Baru-baru ini, PT Bank Mandiri bekerjasama dengan Balai Besar Industri Agro untuk layanan fitur Mandiri Bill Payment bagi pengguna jasa lembaga tersebut. Melalui kerjasama itu, konsumen akan dapat melakukan pembayaran atas jasa sertifikasi yang diberikan Balai Besar Industri Agro di seluruh 2.633 jaringan cabang atau memanfaatkan alat pembayaran non tunai Bank Mandiri.
Sementara sepanjang tahun 2018, Bank Mandiri berhasil mencatatkan jumlah transaksi cash management mencapai 245,2 juta transaksi atau tumbuh 28,7% dari tahun sebelumnya. Sementara nilai transaksi mencapai Rp 8000 triliun, tumbuh 15,7% dari tahun sebelumnya. Adapun jumlah nasabah pengguna layanan cash management tersebut mencapai 25.000 nasabah per akhir tahun lalu.
Untuk mencapai target tahun ini, Bank Mandiri akan melakukan inovasi untuk dapat menggabungkan proses bisnis nasabah dengan transaksi perbankan sehingga transaksi nasabah korporasi dapat menjadi jauh lebih seamless dan effortless.
Selain itu, implementasi solusi akan dipertajam kepada ekosistem bisnis yang berpotensial, seperti fintech, e-commerce dan ekosistem lainnya yang belum maksimal penggarapan transaksi secara cashless.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil mencatatkan pertumbuhan jumlah transaksi cash management 53% sepanjang Januari 2019. Sedangkan dari sisi nilai transaksi mengalami peningkatan 27% secara year on year (yoy).
Tahun ini, BNI menargetkan nilai transaksi bisnis pengelolaan kas bisa tumbuh di atas 20%. "Strategi mencapai target dengana menambah nasabah, menambah fungsionality dan capability, serta fokus pada fintech," kata General Manager Divisi Jasa Transaksional Perbankan BNI Teddy Wishadi.
Sementara tahun 2018, BNI mencatatkan jumlah transaksi cash management tumbuh 44% menjadi 115,8 juta dan nilai transaksi tumbuh 35% menjadi Rp 2,864 triliun. Bisnis ini menyumbang fee base income sebesar Rp 204 miliar.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga akan terus mendorong pertumbuhan bisnis pengelolaan kas tahun ini. Hanya saja, bank ini belum bersedia menyampaikan target yang akan mereka kejar.
"Terpenting bagi kami adalah BCA akan selalu menyediakan solusi cash management terbaik dengan teknologi tercanggih untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami, sehingga dapat mencapai customer satisfaction." kata Rusdianti Salim, Executive Vice President Cash Management BCA.
Untuk mengejar pertumbuhan, BCA akan terus meluncurkan inovasi-inovasi terbaru guna mempermudah transaksi bisnis nasabah, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi.
Saat ini misalnya, BCA punya solusi API BCA yang dapat menjadi solusi terbaik dalam mempermudah dan mempercepat pengelolaan keuangan nasabah.
Selain itu, BCA akan terus memperkuat komunitas bisnis dan melakukan serangkaian program sosialisasi bagi nasabah bisnis sehingga semakin banyak nasabah yang dapat menikmati kemudahan solusi cash management.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News