Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi
Analis Panin Sekuritas Sarkia Adelia melihat aksi pembelian saham TUGU oleh jajaran direksi untuk investasi merupakan suatu hal yang positif. “Pembelian saham oleh jajaran manajemen kunci mencerminkan optimisme terhadap fundamental dan prospek perseroan ke depan,” kata Sarkia.
Ia juga melihat momentum kinerja TUGU saat ini positif dengan pertumbuhan premi dan peningkatan laba bersih yang berasal dari operasional inti perusahaan. “Pendapatan premi masih tumbuh dobel digit sementara loss ratio berhasil dijaga bahkan diturunkan di level 56% jauh di bawah 62% di tahun lalu” tambah Sarkia.
TUGU mencatatkan laba bersih setelah hak minoritas secara konsolidasian sebesar Rp 592 miliar pada kinerja Januari-September 2024, atau hampir mendekati dari konsensus estimasi net profit pada analis yang menargetkan Rp 700 miliar.
Laba pada kuartal III-2024 tersebut terlihat turun secara tahunan karena pada tahun lalu ini emiten ini mendapatkan pendapatan satu waktu atau one time revenue dari pembayaran kasus hukum Citibank N.A di Hong Kong. Pencapaian laba didukung oleh pencapaian premi bruto secara konsolidasian senilai Rp 6,9 triliun, meningkat sebesar sebesar 26% YoY. Penyumbang terbesar dari pertumbuhan premi ini masih berasal dari segmen asuransi kebakaran.
Premi bruto asuransi kebakaran mencapai Rp 2,9 triliun per akhir September 2024 atau naik 53% YoY. Kontribusi segmen ini ke total premi bruto perseroan mencapai 43%.
Total pendapatan underwriting TUGU mencapai Rp 2,3 triliun atau naik 17% YoY. Sementara total pendapatan TUGU yang berasal dari pendapatan underwriting, pendapatan investasi dan pendapatan usaha lainnya mencapai Rp 3,2 triliun dan tumbuh 16%.
Ketika total pendapatan TUGU tumbuh dobel digit, total beban usaha perseroan tumbuh terbatas. Beban klaim neto perseroan hanya naik 9% menjadi Rp 1,6 triliun akhir September 2024. Sedangkan beban operasional justru turun 5% menjadi Rp544 miliar pada waktu yang sama.
Total beban usaha perseroan hanya naik 6% menjadi Rp 2,4 triliun, meskipun ada peningkatan 17% dari sisi beban operasional lainnya selaras dengan peningkatan pendapatan usaha lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News