CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

Direksi Kompak Borong Saham BBRI, Siratkan Bentuk Optimisme Kinerja


Rabu, 12 Juni 2024 / 16:50 WIB
Direksi Kompak Borong Saham BBRI, Siratkan Bentuk Optimisme Kinerja
ILUSTRASI. Aksi borong saham dilakukan oleh Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.KONTAN/Baihaki


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi borong saham dilakukan oleh Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (12/6) tercatat tiga direktur BRI yakni Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu dan Direktur Bisnis Mikro Supari melakukan pembelian saham BBRI dengan nominal yang beragam.

Pada tanggal 7 Juni 2024 tercatat Catur Budi Harto membeli 230.000 saham BBRI, sehingga kepemilikan sahamnya saat ini sebanyak 4.045.557 saham. Pada tanggal yang sama, yakni 7 Juni 2024 Viviana juga membeli 280.000 saham BBRI sehingga saat ini Viviana memiliki 3.659.500 saham BBRI. 

Selang tiga hari, yakni pada tanggal 10 Juni 2024 Supari membeli 213.300 saham BBRI, sehingga saat ini Supari menggenggam 4.970.914 saham BBRI.

Baca Juga: IHSG Merosot, Cermati Saham-Saham yang Paling Banyak Dilepas Asing Kemarin

Terkait dengan hal tersebut, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan bahwa pembelian saham BBRI oleh direksi ini bersifat pribadi.

“Tujuan transaksi untuk investasi,” imbuh Hendy dalam siaran pers, Rabu (12/6).

Saham BBRI tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%. Gerak saham BBRI yang melemah belakangan ini berbanding terbalik dengan kinerja perseroan yang menguat dan bertumbuh positif.

Terungkap oleh Analis RHB Sekuritas yang menilai potensi kenaikan harga saham bakal lebih besar karena risikonya sudah diperhitungkan. Hal tersebut dipaparkan oleh Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya, dan David Chong dalam riset yang dipublikasikan pada Selasa (11/6).

Berdasarkan laporan keuangan, BRI berhasil mencatat peningkatan pertumbuhan laba tercepat di sepanjang empat bulan pertama tahun 2024, sekaligus menjadi yang tertinggi diantara perbankan Big Caps sejenis lainnya.

Perolehan laba BBRI untuk kinerja Januari sampai April (4M24) (Bank Only) meningkat 4,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) yang didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang kuat, dan efektivitas biaya kredit (Cost of Credit/CoC).

Pertumbuhan pinjaman berhasil tumbuh 12% yoy pada April, angka ini juga meninggi dibandingkan dengan Maret kemarin yang hanya meningkat 10,9% yoy.

Andrey dan David menyoroti perihal pencapaian kinerja bank pelat merah BBRI yang menarik, ia menyebut pertumbuhan tersebut merupakan yang tercepat di sektor ini. 

“Cost of Credit 4 bulan pertama 2024 turun menjadi 3,7% (per Maret; 3,8%), dengan ekspektasi akan turun di bawah 3% untuk sepanjang tahun. Rasio CASA dan LDR tetap stabil,” papar mereka dalam risetnya.

Baca Juga: Atur Finansial Lebih Maksimal dengan Beragam Fitur dari Giro BRI

Laba empat bulan pertama tahun 2024 yang meningkat 4,5% tersebut juga sesuai dengan ekspektasi analis. Setara dengan 28% dari perkiraan untuk di sepanjang tahun.

RHB Sekuritas mempertahankan dan menegaskan rekomendasi Buy/Beli saham BBRI dengan target harga Rp 6.300 per saham dengan potensi kenaikan 40%. sejalan dengan kinerja yang amat baik.

Di sisi lain, sebanyak 33 analis kompak merekomendasikan buy saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg. Sementara tidak ada satupun analis rekomendasikan sell. 

Seluruhnya kompak menyematkan rating buy. Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga potensial Rp 6.105 per saham untuk 12 bulan ke depan.

Terbaru, Jayden Vantarakis, Analis Macquarie memberikan rekomendasi buy dengan target harga dapat mencapai Rp 6.630 per saham. Lebih optimistis, Erni M. Siahaan, Analis Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi buy dengan target harga Rp 7.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×