kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dirut BMRI: Kredit BUMN dan korporasi di BMRI aman, hanya cashflow yang terganggu


Senin, 11 Mei 2020 / 15:48 WIB
Dirut BMRI: Kredit BUMN dan korporasi di BMRI aman, hanya cashflow yang terganggu
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar (kedua kiri) bersama Komisaris Utama M Chatib Basri (kedua kanan) saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2).


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA.. Lewat Otoritas Jasa Keuanga (OJK), pemerintah terus berupaya memberikan nafas  bagi pebisnis di tengah pandemi corona (Covid-19).
 Setelah menebar sejumlah relaksasi atas kredit usaha kecil, menengah dan mikro, pemerintah bergegas menelurkan program baru klaster restrukturisasi kredit perusahaan milik negara (BUMN) dan korporasi.

Royke Tumilaar, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dalam teleconference dengan Kompas Grup, Senin (11/5) mengatakan, Bank Mandiri secara intensif terlibat dalam pembahasan klater utang  BUMN dan korporasi.

“Yang utama memang restrukturisasi utang ke UMKM dulu,” ujar Royke. Berbeda dengan krisis sebelumnya tahun 1997/1998, UMKM masih Berjaya, krisis akibat pandemi corona atau Covid 19 memukul pebinis kecil.

Efeknya memang luar biasa lantaran pebisnis  UMKM adalah supply chain dari pebisnis besar. “Ini harus segera ditolong . Jika saat pemulihan tiba, mereka masih sakit efeknya akan terasa di pebisnis besar. Startnya akan terlambat karena menghidupkan mesin agar hidup butuh waktu,”  ujar Roy.

Baca Juga: Ini yang membedakan pandemi Covid-19 dengan krisis sebelumnya menurut Bank Mandiri

Merujuk data OJK sampai 10 Mei, restrukturisasi kredit yang dilakukan perbankan terhadap debitur yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) sudah mencapai Rp 336,97 triliun. 

Adapun, total restrukturisasi dari segmen UMKM mencapai Rp 167,1 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 3,42 juta.

Bank Mandiri saat ini menangangi restrukturisasi kredit UMKM sebanyak 1 juta. “Kredit mereka layak atau eligible untuk direstrukturisasi, mayoritas ritel” ujar Roy. Dari 1 juta debitur tersebut sekitar 35% sudah diberi keringanan kredit.  

Lantas bagaimana dengan utang BUMN dan korporasi? 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×