Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Bank Syariah semakin mekar pada paruh pertama 2018.
Berdasarkan data statistik bank syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset gabungan bank umum syariah dan unit usaha syariah tumbuh 19,35% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 432,94 triliun per April 2018. Sedangkan non performing finance (NPF) berada di posisi 4,84%.
Ambil contoh PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) yang mencatat pertumbuhan positif. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih menyatakan aset bank hingga semester I-2018 tumbuh 18,5% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 6,4 triliun.
"Kinerja ini ditopang oleh pembiayaan yang tumbuh baik yaitu 21% year on year dengan NPF terjaga 0,7% dan NPL nett di posisi 0,3%," ujar John kepada Kontan.co.id pada Senin (9/7).
Menurut John, sulit melihat sektor mana yang memberikan kontribusi besar pada NPF, lantaran angkanya yang kecil.
Saat ini pembiayaan BCA Syariah mayoritas di sektor produktif dengan komposisi sekitar 90% dan sisanya konsumer. Manajemen akan mendorong konsumer, UMKM, komersial dan infrastruktur ke depannya.
John melanjutkan, dana pihak ketiga (DPK) bank juga tumbuh 21% year on year. Asal tahu saja, dalam laporan keuangan Bank, posisi pembiayaan pada Juni 2017 sebesar Rp 3,87 triliun dan DPK Rp 4,34 triliun.
Manajemen menargetkan pertumbuhan pembiayaan dan DPK sebesar 15%-20% sepanjang 2018.
"Terkait CAR Juni 2018, masih berada di 25% -26% dan akhir tahun berada di kisaran 20% - 23%," jelas John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News