Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Jakarta - Bank Mandiri kembali berhasil meraih gelar Juara 1 di ajang penganugerahan Annual Report Award (ARA) 2022 dalam kategori Go Publik Keuangan. Laporan Tahunan yang disuguhkan Bank Mandiri juga menyertakan komitmen dan pelaksanaan penerapan prinsip-prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG), sehingga menyempurnakan penilaian juri terhadap bank terbesar di Indonesia dari sisi aset itu dalam ajang yang digelar oleh Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG) tersebut.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, penghargaan ini menjadi wujud dari konsistensi dan komitmen perseroan untuk mengedepankan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam memaksimalkan nilai perusahaan. Termasuk di dalamnya, tata kelola di bidang ESG seperti tertuang dalam Laporan Keberlanjutan yang dipublikasikan Bank Mandiri.
“Penghargaan ini kami harap dapat semakin meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap Bank Mandiri, dengan mengedepankan budaya tata kelola yang terbuka dan transparan,” terang Rohan dalam keterangan resminya.
Annual Report Award adalah penghargaan atas keterbukaan perusahaan milik negara dan swasta, publik (Listed) dan Non Publik (Non Listed) yang ditunjukkan dalam Laporan Tahunan (Annual Report). Ajang ini diselenggarakan oleh KNKG bersama Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dalam rangka meningkatkan kualitas informasi dan tata kelola perusahaan di tanah air.
ARA juga menjadi salah satu penghargaan prestisius yang menekankan pada kualitas penerapan GCG dengan mengacu pada ketentuan penilaian yang berlaku secara nasional dan internasional. Selain soal kinerja, Penilaian utama ARA berkenaan dengan kepatuhan dalam memenuhi kriteria laporan tahunan yang sejalan dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Selain itu, penilaian juga mengacu pada ketentuan di bidang tata kelola perusahaan yang baik (GCG) yang dikeluarkan oleh KNKG dan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). Kemenangan ini membuktikan bahwa Bank Mandiri tidak hanya mampu memenuhi unsur kepatuhan, tapi juga transparan dalam mengungkapkan informasi Bank.
Rohan menyatakan penilaian ARA kali ini mengikutsertakan pengungkapan informasi dalam Laporan Keberlanjutan yang mengacu pada Peraturan OJK Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik sebagai pertimbangan penilaian.
Laporan Keberlanjutan Bank Mandiri selama ini merupakan pengungkapan informasi yang selaras dengan penerapan prinsip-prinsip Environment, Social, dan Governance (ESG). Misalnya, terkait dengan keberpihakan Bank Mandiri terhadap pelestarian lingkungan hidup, portofolio hijau, relasi yang kuat dan pengembangan kemasyarakatan, serta tata kelola.
Terkait dengan portofolio hijau misalnya, Bank Mandiri telah menyalurkan sekitar Rp122 triliun hingga kuartal III-2023 menjadikan Bank Mandiri sebagai market leader dalam green financing dan ESG Rating yang mumpuni. Inisiatif tersebut, tegas Rohan, untuk mendukung program prioritas pemerintah mewujudkan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Selain itu, sebagai bagian dari komitmen di bidang ESG, Bank Mandiri juga telah menyalurkan portofolio pembiayaan sosial senilai Rp131 triliun ke segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di berbagai wilayah Indonesia. Dengan demikian, total portofolio pembiayaan keberlanjutan (sustainable finance) Bank Mandiri hingga kuartal III-2023 telah mencapai Rp253 triliun.
Lebih lanjut Rohan menegaskan, beragam inisiatif dalam penerapan ESG itu mendukung pelaksanaan komitmen Bank Mandiri dalam bidang kepatuhan, manajemen risiko, transparansi serta kebijakan keberlanjutan. Atas upaya tersebut, bank berkode saham BMRI ini mendapatkan apresiasi positif dari para investor. Hal ini tercermin dari kenaikan saham BMRI yang pernah menyentuh level All Time High di Rp 5.950,- pada penutupan pasar 22 November 2023 lalu.
Terlebih lagi, kinerja keuangan Bank Mandiri terus mencatatkan perbaikan yang selaras dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih solid serta diikuti dengan transformasi bisnis yang menyeluruh. Tercatat, pada akhir September 2023 Bank Mandiri berhasil menorehkan rekor sebagai bank pertama di Indonesia dengan total aset konsolidasi yang menembus Rp 2.007 triliun per September 2023 atau tumbuh 9,11% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY).
Rohan mengatakan, kenaikan total aset tersebut ikut didorong oleh laju pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang mampu tumbuh positif. Tercatat, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71% YoY.
“Dalam mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri terus berfokus dalam peningkatan pelayanan dengan memberikan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah. Terutama dengan mendorong sektor yang prospektif di setiap wilayah,” terangnya.
Pertumbuhan tersebut pun beriringan dengan profitabilitas Bank Mandiri yang semakin membaik. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 27,4% YoY menjadi Rp 39,1 triliun hingga September 2023.
Kenaikan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. “Ke depan, Bank Mandiri optimis dapat terus menunjukkan kinerja yang semakin baik untuk memenuhi seluruh ekspektasi stakeholder, terutama menjadi solusi kebutuhan finansial bagi nasabah dan masyarakat,” tutup Rohan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News