Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi pembayaran digital melalui QRIS milik Bank Indonesia (BI) semakin luas diterima oleh masyarakat.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, mengatakan, hingga awal November 2021 terdapat 12,11 juta merchant yang tergabung dalam inisiatif QRIS.
“Transaksi QRIS di September 2021 saja sebanyak 40 juta kali transaksi atau naik 264% year on year (YoY), sedangkan dari sisi nominal mencapai Rp 2,9 triliun atau naik 248% yoy.,” ujar Fili kepada Kontan.co.id pada Kamis (4/11).
Lanjutnya, volume transaksi QRIS di kuartal ketiga 2021 ini didominasi oleh merchant kategori mikro 38%. Lalu diikuti merchant kategori menengah sebesar 31%.
Baca Juga: Dorong inklusi keuangan untuk transformasi digital di seluruh Indonesia
“Dari 12,11 juta merchant saat ini, 94% merupakan pelaku UMKM. Meski jumlah merchant sudah mencapai target BI, kita tidak berhenti di sini akan terus ekspansi dan kerja sama untuk menyiapkan demand-nya agar orang bisa menggunakan QRIS,” papar Fili.
BI juga telah meningkatkan plafon maksimal transaksi QRIS dari Rp 2 juta menjadi Rp 5 juta. Ini memberikan dampak kepada peningkatan transaksi di merchant menengah dan besar termasuk di pusat perbelanjaan.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah memperluas penerimaan transaksi QRIS bekerja sama dengan 510.000 merchant. Direktur BCA Santoso Liem menyatakan transaksi QRIS mencapai Rp 2,8 triliun hingga Oktober 2021 (YTD).
Transaksi tersebut didominasi oleh transaksi Food and beverage (F&B). Nilai itu meningkat signifikan dengan transaksi QRIS sepanjang 2020 sebesar Rp 412 miliar.
“Kami memperkirakan akan lebih banyak lagi transaksi non-tunai dan tanpa kartu yang akan menjadi bagian signifikan dalam kehidupan normal baru. BCA akan terus berinovasi menyiapkan berbagai inisiatif untuk mendukung kebutuhan nasabah terkini,” ujar Santoso kepada Kontan.co.id.
Seiring memperluas dan edukasi, Santoso menyatakan keamanan dalam bertransaksi menjadi prioritas utama. BCA berkomitmen tinggi untuk melakukan pemutakhiran dan menjaga security system dalam aktivitas operasional bisnis bank.
Baca Juga: Hingga September 2021, transaksi QRIS Bank Syariah Indonesia tumbuh 447%
Tak mau kalah, Bank Mandiri telah mengandeng lebih dari 1,2 juta merchant QRIS per Oktober 2021. Thomas Wahyudi, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri menyatakan transaksinya tumbuh 500% secara yoy per sepuluh bulan pertama 2021.
“Transaksi paling banyak dilakukan untuk merchant retail seperti warung keperluan sehari-hari, rumah makan, kantin, pujasera), koperasi dan transaksi di pasar,” papar Thomas kepada Kontan.co.id.
Thomas menjelaskan dengan adanya QRIS, baik merchant sebagai penjual maupun nasabah sebagai pembeli mendapatkan kemudahan solusi pembayaran digital. Mereka bisa menerima atau melakukan transaksi menggunakan seluruh penyedia jasa sistem pembayaran QRIS yang telah terdaftar di Bank Indonesia dan terhubung di seluruh jaringan QRIS.
Meski masih baru, Bank Tabungan Negara (BTN) juga mencatatkan rata-rata pertumbuhan transaksi QRIS 113% tiap bulan. Direktur BTN Andi Nirwoto menyatakan penyumbangnya dari transaksi di F&B dan toko ritel.
“Jumlah merchant BTN sampai Oktober 2021 adalah sebanyak 6.970 merchant. QRIS sangat menguntungkan, hingga Oktober 2021 pengendapan data tabungan dari merchant sebesar Rp 372 miliar. ” kata Andi kepada Kontan.co.id.
Selain itu, implementasi QRIS ini juga meningkatkan usage transaksi bagi bank. Juga pengendapan dana dari pengguna transaksi echannel BTN.
Selanjutnya: BCA Digital catatkan 15.000 rekening blu dibuka lewat layanan Blibli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News