kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,42   2,67   0.30%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Divestasi saham Artajasa ditarget rampung bulan ini


Senin, 02 Maret 2020 / 22:35 WIB
Divestasi saham Artajasa ditarget rampung bulan ini
ILUSTRASI. Ilustrasi Artajasa


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi divestasi saham entitas anak PT Indosat Tbk (ISAT), yaitu PT Aplikanusa Lintasarta terhadap 55% kepemilikan sahamnya di PT Artajasa Pembayaran Elektronis diharapkan dapat rampung Maret 2020 ini.

“Semoga bisa selesai bulan ini. Sekarang pelaksanaannya juga masih dalam proses. Soal pembelinya belum bisa disampaikan saat ini. Nanti akan kami sampaikan saat transaksi selesai,” kata Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena kepada Kontan.co.id, Senin (2/3).

Maret 2020 memang jadi tenggat dari ketentuan Bank Indonesia yang membatasi kepemilikan asing pada penyelenggara Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Artajasa yang merupakan operator ATM Bersama merupakan satu dari empat lembaga switching yang dapat meproses transaksi dalam ekosistem GPN.

Baca Juga: Lintasarta bakal lepas 55% saham Artajasa?

Sementara 72,36% saham Lintasarta dikuasai Indosat yang 65% sahamnya dikuasai entitas asing yaitu Ooredoo Asia Pte Ltd.

Ketentuan bank sentral itu pula yang jadi alasan pada 2018, Lintasarta mulai melakukan aksi divestasi sahamnya di Artajasa hingga menyisakan 55% saja. Meskipun masih mayoritas, namun pengendalian Lintasarta di Artajasa lenyap, sebab hanya 20% saham yang dimiliki dengan hak suara, sedangkan 35% saham sisanya tanpa hak suara. 

Indosat mengaku dapat untung Rp 924,89 miliar atas hilangnya pengendaian Lintasarta terhadap Artajasa.

Adapun dalam pengumumannya di Harian Kontan, Senin (2/3), Artajasa juga telah mengumumkan Lintasarta bakal melanjutkan aksi pelepasan 55% saham tersebut. Ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Dewan Komisaris Lintasarta untuk menjual seluruh investasinya atas saham di Artajasa.

“Terlepas dari keputusan tersebut, aktual divestasi akan sangat tergantung atas negosiasi dari potensial pembeli, yang mungkin memerlukan imbalan pembelian, jumlah saham dan tingkat pengendalian atau pengaruh yang dicari oleh pembeli. Selain itu, keterlibatan pemegang saham saat ini sebagai pembeli potensial yang diprioritaskan juga menambah ketidakpastian dalam hasil akhir divestasi Artajasa,” tulis Indosat dalam Laporan Keuangan 2019.

Baca Juga: Berikan kemudahan untuk lakukan transaksi, Artajasa gandeng Al-Rajhi Bank

Sementara per Desember 2019, nilai investasi pada Artajasa yang diklasifikasikan sebagai aset untuk dijual senilai Rp 260,09 miliar atau setara 12,5% dari kepemilikan Lintasarta di Artajasa yang diukur pada nilai yang lebih rendah dari nilai tercatat atau nilai wajar dikurangi beban penjualan.

“Soal nilai transaksi lebih baik ditanyakan langsung ke Indosat,” pungkas Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×