kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dollar langka, CIMB Niaga geber kredit rupiah


Rabu, 22 Februari 2012 / 15:34 WIB
Dollar langka, CIMB Niaga geber kredit rupiah
ILUSTRASI. Film Sentinelle


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Ketatnya likuiditas dollar Amerika Serikat (AS) tahun ini membuat PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) lebih memprioritaskan penyaluran kredit dalam mata uang rupiah. Alhasil, target pertumbuhan kredit tahun ini pun dipasang lebih kecil dibandingkan pencapaian di 2011.

Jika tahun lalu pertumbuhan kredit CIMB Niaga mencapai 20% menjadi Rp 125,7 triliun, tahun ini targetnya di kisaran 17%-18%.

"Kondisi krisis di Eropa pada kuartal empat tahun lalu menyebabkan dollar berkurang di pasar. Biaya dana dalam mata uang tersebut pun ikut meningkat. Jadi, nasabah kami sarankan jangan ambil kredit dalam dollar AS.

Fokus kredit di rupiah merupakan salah strategi kami menghadapi situasi global," terang Direktur Keuangan CIMB Niaga Wan Razly Abdullah dalam Paparan Kinerja CIMB Niaga Tahun 2011, Rabu (20/2).

Secara keseluruhan, tahun lalu kredit mikro dan pembiayaan otomotif berkontribusi besar terhadap pertumbuhan kredit bank yang bermarkas pusat di Malaysia ini. Penyaluran kredit di sektor mikro melalui Mikro Laju melonjak 352% menjadi Rp 1,22 triliun. Sementara itu, pembiayaan otomotif melalui anak usaha PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) naik 111% menjadi Rp 8,28 triliun.

Bila dipecah berdasarkan segmentasi kredit, pertumbuhan terbesar terjadi pada segmen komersial yang di dalamnya juga mencakup kredit mikro. Segmen komersial tumbuh 23% dibandingkan 2010 menjadi Rp 45,77 triliun pada 2011.

Segmen korporasi tumbuh 19% menjadi Rp 39,12 triliun. Segmen ritel tumbuh 14% menjadi Rp 37,53 triliun. Segmen pembiayaan syariah tercatat yang paling tinggi, yakni 74% menjadi Rp 125,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×