Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggencarkan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah yang bisa diterima oleh negara.
Hilirisasi dimulai dengan melakukan pelarangan ekspor bahan mentah nikel yang nantinya akan ikuti komoditas lainnya.
Sebagai dukungan dari upaya menciptakan ekosistem hilirisasi dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar perbankan mempermudah pengajuan kredit bagi pembangunan smelter terutama bagi pelaku usaha dalam negeri.
"Bank-bank itu ngawal ini. Kalau ada orang mengajukan kredit untuk bikin smelter diberi. Kalau orang kita sendiri jangan dipersulit. Untungnya jelas, untuk negara jelas, apa yang harus kita tanyakan lagi?," kata Jokowi dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (1/2).
Baca Juga: Pesan Jokowi Kepada Industri Perbankan Agar Hilirisasi Industri Berjalan Lancar
Menurutnya, jika ekosistem hilirisasi tiap komoditi telah dibangun, langkah selanjutnya ialah menginterpretasikan antar ekosistem tersebut menjadi satu ekosistem yang besar.
Integrasi antar hilirisasi komiditi akan menghasilkan satu produk akhir yang tentunya memiliki nilai tambah yang tinggi.
"Nikel diintegrasikan dengan tembaga, dengan bauksit, dengan timahnya karena ini berada di pulau-pulau yang berbeda-beda. Bisa diintegrasikan dengan menghasilkan EV baterai, lithium baterai, itu saja saya nggak tau berapa kali nilai tambah yang muncul. Kalau bisa masuk lagi ke mobil listrik yang kita jadi produsen terbesar mobil listrik terbesar di dunia saya nggak tahu nilai tambah yang muncul di angka berapa," jelasnya.
Ia memperkirakan pada 2027 Indonesia akan memiliki satu ekosistem besar dari produksi mobil listrik di dunia. Maka ia meminta semua pihak konsisten untuk peningkatan hilirisasi di dalam negeri.
Pasalnya dengan hilirisasi akan membuat Indonesia beralih menjadi negara maju. Dimana GDP nasional diperkirakan mencapai US$ 9 triliun-US$ 11 triliun pada 2045. Serta pendapatan per kapita bisa mencapai US$ 21.000 sampai US$29.000.
Baca Juga: Kredit Perbankan Tumbuh 11,35% Tahun 2022, Capaian Bank Besar Melampaui Industri
Upaya hilirisasi komiditi di Indonesia melalui pelarangan ekspor bahan mentah harus terus dilakukan meski ditengah ancaman gugatan ke WTO. Pasalnya kini Indonesia tengah mengajukan banding atas kekalahan di gugatan larangan ekspor nikel mentah di WTO.
"Tapi kalau nanti digugat, kita mundur, kita belok, enak lagi, ekspor mentah lagi. Lupakan kita jadi negara maju," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News