kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Dorong layanan digital, bank berlomba luncurkan QR payment


Kamis, 01 November 2018 / 19:27 WIB
Dorong layanan digital, bank berlomba luncurkan QR payment
ILUSTRASI. Quick Response Indonesia Standard (QRIS) Code


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan teknologi perbankan, membuat banyak bank semakin gencar melakukan inovasi layanan digital guna memanjakan nasabahnya.

Salah satunya dengan melakukan pengembangan pada sistem pembayaran. Saat ini layanan digital yang tengah marak digarap oleh industri perbankan antara lain pembayaran berbasis quick response (QR) code.

Berbeda dengan layanan pembayaran pada umumnya lainnya, QR code memungkinkan nasabah melakukan pembayaran tanpa kartu alias hanya mengandalkan aplikasi mobile-banking milik bank.

Selain itu, sumber dana yang dapat digunakan pun lebih banyak, bisa dari rekening tabungan (ATM) maupun kartu kredit atau bahkan uang elektronik berbasis server.

Saat ini di industri perbankan, bank pertama yang memiliki layanan pembayaran QR yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang diluncurkan pada awal tahun 2018 lalu. Sejak saat itu, bank lain mulai berlomba meluncurkan produk layanan serupa.

Misalnya saja PT Bank Mandiri Tbk. Bank plat merah ini berniat merilis layanan pembayaran QR dalam waktu dekat ini, paling tidak pada akhir tahun 2018.

Senior Vice President (SVP) Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan saat ini pihaknya sedang menantikan proses perizinan dari pemangku kebijakan yakni Bank Indonesia. "Kami masih terus melakukan penyempurnaan terhadap hasil uji coba QR Payment Bank Mandiri, seiring dengan proses perizinan," tutur Thomas kepada Kontan.co.id, Rabu (31/10).

Dalam mengembangkan produk digital, kata Thomas, yang membuat prosesnya cukup memakan waktu yakni uji coba yang dilakukan secara terus menerus. Dengan ujicoba ini, bank dapat mencari kekurangan dari masing-masing fitur dan fungsi, serta mengumpulkan imbal balik dari beta tester aplikasi yang sedang dikembangkan.

Selain melakukan penyempurnaan teknis aplikasi, Bank Mandiri juga sedang mempersiapkan penerimaan pembayaran alias acceptance untuk QR payment. Bank Mandiri berharap, merchant yang telah menjadi mitra Bank Mandiri dapat seluruhnya menerima pembayaran dengan QR code payment.

Bukan cuma bank besar saja, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yaitu PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) juga sedang melakukan pengembangan produk serupa.

Sekretaris Perusahaan BRI Indri Tri Handayani mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang menantikan proses perizinan dari BI. Nantinya, fitur QR akan disertakan di dalam layanan mobile banking BRI Syariah bertajuk BRISOline.

Fitur pembayaran menggunakan QR code ini sekaligus menjadi pelengkap layanan pembayaran BRI Syariah yang selama ini memang masih menggunakan kartu debit. "Dengan scan QR code yang disajikan merchant, nasabah dapat dengan mudah melakukan pembayaran tagihan atau bills-nya. Layanan ini akan tersaji setelah proses perizinan selesai," ujar Indri.

Bila tidak ada hambatan, BRI Syariah memprediksi layanan ini sudah dapat dinikmati nasabah pada hari ulang tahun BRI Syariah ke-10 pada 18 November 2018.

BRI Syariah juga sudah menggandeng beberapa merchant popular di kalangan anak muda yang memang menjadi target pasar, antara lain KFC, Warung Upnormal, Warmindo dan lain-lain.

Tak mau ketinggalan, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga berniat merilis layanan pembayaran QR pada Desember 2018 mendatang. Sama seperti BRIS, layanan ini sekaligus menjadi fitur pelengkap aplikasi mobile banking milik Bank Jatim.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan, bahwa saat ini pengembangan teknologi digital memang menjadi fokus utama perbankan terutama Bank Jatim.

Setidaknya, untuk pengembangan teknologi tersebut bank bersandi emiten bursa BJTM ini sudah menyiapkan alokasi belanja modal sebesar Rp 43 miliar yang sudah terserap Rp 10 miliar sampai Rp 15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×