Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mempersiapkan langkah-langkah deregulasi (penyesuaian) pengaturan di bidang pergadaian, mencakup kemudahan perizinan bagi usaha pergadaian dengan lingkup usaha kabupaten/kotamadya.
Perusahaan pergadaian swasta PT Indonesia Gadai Oke menilai kebijakan yang disiapkan OJK tersebut merupakan langkah yang positif. Direktur PT Indonesia Gadai Oke Danioko Sastra Sembiring menyebut selama ini banyak masyarakat yang masih bertransaksi di perusahaan gadai ilegal karena keterbatasan akses perizinan.
"Dengan aturan yang lebih longgar di tingkat kabupaten/kota, gadai ilegal menjadi bisa masuk ke dalam ekosistem resmi dan diawasi," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (17/8/2025).
Baca Juga: Transaksi Indonesia Gadai Oke Naik 19,34% pada Semester I-2025
Meskipun demikian, Danioko tak memungkiri adanya kebijakan tersebut juga akan menambah jumlah perusahaan pergadaian dan mungkin akan memengaruhi secara omzet perusahaan gadai yang telah ada.
Namun, dia menilai hal itu justru akan membuat industri lebih sehat karena semuanya beroperasi dengan standar dan tata kelola yang sama.
"Persaingan yang sehat akan memacu inovasi layanan dan memberi keuntungan bagi nasabah," katanya.
Lebih lanjut, Danioko berpendapat regulator juga perlu memberikan relaksasi aturan kepada gadai legal yang sudah ada. Menurutnya, hal itu dibutuhkan agar gadai yang sudah ada bisa terus bertumbuh dan naik kelas.
"Perusahaan gadai yang sudah legal juga perlu mendapat ruang untuk bertumbuh. Relaksasi bukan berarti mengurangi pengawasan, tetapi memberi fleksibilitas," tuturnya.
Danioko mencontohkan dari sisi modal dasar, perlu ada diferensiasi antara perusahaan yang ingin melayani skala kecil dengan yang ingin ekspansi nasional. Selain itu, dia mengatakan regulasi terkait digitalisasi layanan juga penting diberi kelonggaran, agar perusahaan bisa memanfaatkan teknologi untuk efisiensi dan memperluas jangkauan layanan.
Dengan demikian, perusahaan gadai swasta yang ada bisa naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap inklusi keuangan.
Baca Juga: Begini Strategi Indonesia Gadai Oke Antisipasi Persaingan Pergadaian Swasta
Sementara itu, Danioko menyampaikan pangsa pasar pergadaian di Indonesia masih sangat besar dan potensinya belum sepenuhnya tergarap. Dia menyebut banyak masyarakat di lapisan menengah ke bawah masih membutuhkan akses pendanaan cepat, aman, dan mudah. Selain itu, kebutuhan gadai bukan hanya untuk perhiasan, tetapi juga barang elektronik, kendaraan, bahkan komoditas.
Dengan literasi keuangan yang makin meningkat, dia optimistis permintaan layanan pergadaian akan terus berkembang ke depannya.
Mengenai kinerja, PT Indonesia Gadai Oke mencatatkan total 113 ribu transaksi dengan nilai pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 25,8 miliar pada Semester I-2025. Nilai transaksi pinjaman itu tumbuh 19,34%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar Rp 21,7 miliar.
Danioko menerangkan kenaikan itu didorong oleh beberapa faktor utama, seperti pemulihan daya beli masyarakat pascapenyesuaian inflasi yang relatif terkendali pada awal tahun, adanya peningkatan sistem layanan di setiap kantor cabang perusahaan untuk terjaganya kenyamanan nasabah.
"Ditambah, peningkatan literasi keuangan lewat program edukasi di berbagai daerah, yang membuat masyarakat makin paham mengenai manfaat pembiayaan berbasis gadai," ucap Danioko.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan deregulasi tersebut diharapkan dapat membuat gadai ilegal berkurang atau tidak ada ke depannya. Sebab, sudah lebih mudah untuk mendapatkan perizinan dari OJK melalui penyesuaian pengaturan yang akan terbit nantinya.
"Kami (OJK) akan memberikan room (ruang) lebih fleksibel untuk perizinannya. Dengan demikian, kami berharap gadai yang ilegal-ilegal akan berkurang atau tidak ada, sehingga menjadi mudah mendapat izin dari OJK. Jadi, ada pengaturan itu," ungkapnya saat konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (12/8/2025).
Agusman juga berharap dengan adanya deregulasi tersebut bisa membantu menumbuhkan perekonomian nasional ke depannya.
Selanjutnya: Paramount Land Luncurkan Produk Komesial Grand Boulevard Aniva di Gading Serpong
Menarik Dibaca: Cara Buka Blokir Facebook dengan Bantuan Pusat Dukungan,Cepat & Mudah Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News