Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Modalku menerapkan sejumlah upaya guna mendorong penyaluran pendanaan ke depannya.
Country Head Modalku Indonesia Arthur Adisusanto mengatakan salah satu upayanya, yakni akan terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak serta menggali peluang kerja sama baru guna memberikan solusi pendanaan yang lebih luas dan tepat sasaran bagi pelaku UMKM.
"Salah satu contoh kolaborasi terbaru kami adalah kemitraan dengan Lotte Grosir. Melalui kolaborasi itu, pendanaan akan disalurkan kepada UMKM di seluruh jaringan Lotte Grosir," katanya kepada Kontan, Jumat (6/9).
Selain itu, Arthur menyebut Modalku akan berfokus menyalurkan ke industri UMKM yang sudah menjadi target, seperti industri perdagangan besar dan eceran, manufaktur dan daur ulang, supplier alat kesehatan, akomodasi dan layanan makanan, serta industri hiburan.
"Kami juga memperluas jangkauan ke pengusaha proyek pemerintah melalui produk Modal Proyek, yang menyediakan pendanaan tanpa agunan bagi perusahaan atau vendor e-catalogue dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)," tuturnya.
Baca Juga: OJK Catat 26 Fintech P2P Lending Belum Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum Rp 7,5 Miliar
Arthur menyampaikan hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan sebesar lebih dari Rp 63 triliun kepada lebih dari 5,1 juta total transaksi UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Sementara itu, dia juga mengatakan per 6 September 2024, TWP90 Modalku berada di angka 2,3%. Arthur juga mengatakan Modalku akan menerapkan sejumlah upaya untuk menekan angka kredit macet.
Salah satunya, yakni menerapkan prinsip responsible lending, yaitu melakukan penilaian analisis kelayakan terhadap UMKM penerima dana serta kemampuan finansial mereka untuk melunasi pendanaan. Hal itu dilakukan Modalku sebagai bentuk tanggung jawab kepada pemberi dana yang meminjamkan dananya melalui platform.
"Kami juga secara konsisten menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam proses pendanaan sebagai strategi mitigasi risiko, serta menyempurnakan kriteria penilaian kelayakan penerima dana melalui kalibrasi berkala berdasarkan data historis. Seluruh proses penilaian kredit di Modalku juga mengacu pada prinsip Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral (5C) sesuai SEOJK Nomor 19 Tahun 2023," ujar Arthur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News