Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna mengungkap alasan penurunan jumlah dana pihak ketiga (DPK) pada bulan Mei 2025.
Melansir laporan keuangannya, DPK bank milik grup Sampoerna Strategic ini terkontraksi 10,8% secara tahunan (YoY) dari semula Rp 14,5 triliun menjadi Rp 12,9 triliun di bulan Mei 2025.
Di periode yang sama, kreditnya juga ikut menurun 3,8% YoY dari Rp 12,0 triliun menjadi Rp 11,5 triliun.
Baca Juga: Laba Bank Sahabat Sampoerna Melorot 75,74% Sepanjang 2024
Menurut Finance and Business Planning Director Bank Sahabat Sampoerna, Hengky Suryaputra, penyebabnya karena permintaan kredit nasabah UMKM, yang menjadi fokus utama bank hanya tumbuh terbatas.
Hingga Maret 2025 saja, sebut Frengky, kredit UMKM Bank Sampoerna tumbuh kurang dari 2%.
“Saat ini, saya kira salah satu tantangan besar dalam menumbuhkan DPK adalah cenderung lemahnya daya beli masyarakat dan proyeksi kondisi ekonomi yang tidak terlalu optimis,” kata Hengky saat ditanya Kontan, Rabu (3/7).
Selain itu, turunnya suku bunga acuan yang berimplikasi pada penurunan bunga deposito menjadi dilema bagi nasabah yang menginginkan imbal hasil tinggi.
Maka dengan pertumbuhan kredit yang terbatas ini, lanjut Hengky, kebutuhan akan pertumbuhan DPK juga tidak terlalu mendesak.
Baca Juga: Bank Sahabat Sampoerna Salurkan Rp12 Triliun untuk UMKM di 2024
Oleh karenanya, fokus utama Bank Sampoerna saat ini ialah menjaga kualitas biaya dana atau cost of fund ketimbang gencar menjaring DPK.
Hal ini akan dilakukan dengan lebih disiplin membuat program yang sesuai dengan kebutuhan nasabah sekaligus berdisiplin untuk menetapkan tingkat suku bunga.
Kendati begitu, Hengky yakin kondisi DPK saat ini mampu menunjang bisnis bank sebab rasio pinjaman terhadap DPK, atau loan to deposit ratio masih sebesar 89%. Ini juga ditopang dengan rasio kecukupan modal bank yang mencapai 27%.
Baca Juga: Pembiayaan Bank Sampoerna ke UMKM Capai Rp 7,4 Triliun per Maret 2025
“Dengan berbagai kebijakan pemerintah yang pro investasi dan pro konsumsi, kami harapkan pertumbuhan ekonomi akan lebih baik. Dengan begitu, kebutuhan DPK akan meningkat pula sehingga DPK kami diharapkan akan meningkat satu digit di akhir tahun,” pungkas Hengky.
Selanjutnya: Aludi Sebut Penyelenggara Urun Dana Perlu Upaya Ini dalam Memitigasi Risiko Pendanaan
Menarik Dibaca: 5 Manfaat Senam Kegel untuk Wanita, Bikin Orgasme Lebih Baik!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News