Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC NISP) menuturkan, tahun ini pihaknya menarget dana pihak ketiga (DPK) valuta asing (valas) dapat meningkat sebesar 15% hingga akhir tahun 2017.
Pasalnya, Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan sampai dengan Februari, tercatat DPK valas perseroan relatif flat jika dibandingkan dengan akhir tahun 2016. Adapun kontribusi DPK valas OCBC terhadap keseluruhan DPK perseroan saat ini mencapai 29% dan akan dijaga di level tersebut.
"Sampai dengan Februari 2017, DPK valas masih flat, kami optimis DPK valas dapat tumbuh 10% sampai 15% di akhir tahun 2017," ujar Parwati kepada KONTAN, Selasa (11/4).
Sebagai informasi saja, per Februari 2017, dana pihak ketiga OCBC NISP tumbuh 32,62% menjadi Rp 112,0 triliun dibanding bulan sebelumnya Rp 84,45 triliun. Jika dirinci, penghimpunan dana giro meningkat 44,68% secara bulanan menjadi Rp 19,42 triliun. Lalu, deposito tumbuh 35,98% menjadi Rp 67,98 triliun. Sedangkan, untuk tabungan hanya tumbuh 5,87% menjadi sebesar Rp 15,9 triliun.
Berbeda dengan OCBC, PT Bank CIMB Niaga Tbk justru menyatakan DPK valas perseroan mencatatkan pertumbuhan. "Meski tipis, DPK valas tumbuh di bawah 5% di kuartal I 2017," ujar Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Lani Darmawan.
Meski secara keseluruhan DPK valas tumbuh tipis, Lani menyebut jika dirinci per segmen yakni Usaha Kecil Menengah dan ritel tumbuh sebanyak 9%. "Secara total bank hanya tumbuh 5%, namun untuk UKM dan ritel tumbuh lumayan sekitar 9%. komposisi valas di dana murah kami saat ini mencapai 66% dari total CASA," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News