Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Tugu Mandiri mengincar menghimpun dana kelolaan sebesar Rp 1,196 triliun hingga akhir tahun nanti. Itu berarti, membidik pertumbuhan 30% jika dibandingkan pencapaian akhir tahun lalu, yakni Rp 920 miliar.
Target itu terbilang optimis, mengingat industri dana pensiun swasta akan berebut pasar dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang akan melaksanakan jaminan pensiun pada 1 Juli 2015 mendatang.
Fauzi Arfan, Pejabat Sementara, Direktur Utama Tugu Mandiri mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak dana kelolaan. Pertama, menawarkan program pensiun iuran pasti (PPIP) pada nasabah ritel.
Ini merupakan terobosan baru. Selama ini, DPLK Tugu Mandiri banyak melakukan bisnis pensiun kepada nasabah korporasi melalui jalur distribusi business to business. "Sekarang, kami akan menyasar nasabah ritel," ujarnya, akhir pekan lalu.
Kedua, menggandeng bank mitra untuk menyalurkan produk pensiun kepada nasabah ritel. Hal ini sudah dilakukan unit usaha PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri tersebut dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk baru-baru ini.
DPLK Tugu Mandiri menawarkan tiga produk pensiun untuk nasabah ritel Bank CIMB Niaga, yakni SiTampan Dapati, SiTampan Insani dan SiTampan Sahati. Produk ini dilego mulai dari setoran Rp 100.000 dan memberikan jaminan kecelakaan diri secara cuma-cuma.
"Sebetulnya, bank mulai menyadari program-program pensiun sangat menarik sebagai produk simpanan jangka panjang. Mereka mulai mendekati industri dana pensiun. Tugu Mandiri sendiri masih akan menjajaki kerja sama dengan bank-bank lainnya sebagai jalur distribusi," tutur Fauzi.
Selain strategi tersebut di atas, sambung Fauzi, pihaknya juga akan getol memasarkan program pensiun untuk kompensasi pesangon (PPUKP) kepada perusahaan-perusahaan migas. Selain potensinya yang besar, DPLK Tugu Mandiri mengklaim, piawai menggarap perusahaan migas.
Dana kelolaan DPLK Tugu Mandiri sendiri berhasil melampaui premi induk usahanya, yaitu Asuransi Tugu Mandiri. Dana kelolaan DPLK Tugu Mandiri tercatat empat kali lipat di atas premi Asuransi Jiwa Tugu Mandiri yang sebesar Rp 240 miliar. Sementara, di industri, DPLK Tugu Mandiri mengklaim, menduduki peringkat ketujuh dari 24 pelaku DPLK swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News