Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Ancaman peningkatan kredit bermasalah di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak menjadikan PT Danamon Indonesia Tbk gentar dalam memasang target. Melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP), Bank Danamon tetap mengejar target penyaluran kredit senilai Rp 12 triliun di sektor UMKM.
Sepanjang semester I, DSP sudah menyalurkan pinjaman Rp 4,4 triliun, atau sekitar 40% dari total target tahun ini. "Kendati tidak separuh, tapi penyaluran sudah sesuai target. Di semester kedua, penyaluran kredit akan lebih kencang karena permintaan juga makin naik," ujar Minhari Handikusuma, Self Employed Mass Market Business Head Bank Danamon.
Sebagian besar kredit DSP mengalir ke pengusaha menengah kecil di sektor komoditas. Nilai pinjaman rata-rata per debitur Rp 100 juta.
Minhari tak khawatir penyaluran kredit DSP yang kencang itu berujung ke peningkatan rasio kredit bermasalah alias Non-Performing Loan (NPL). "Rasio NPL di akhir semester I ini jauh di bawah 5% yang merupakan angka maksimal. Kami sudah menyiapkan cara mencegah kenaikan NPL," ujarnya.
Saat ini, DSP memasang bunga kredit antara 1% hingga 2,5% per bulan. "Bunga ini sudah kembali ke masa sebelum krisis," ujarnya. Jadi, dalam waktu dekat, DSP belum berencana untuk kembali memangkas bunga kredit.
Hanya sebagian dari target kredit itu akan dibiayai oleh dana masyarakat. DSP memasang target pengumpulan dana pihak ketiga sepanjang 2009 antara Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun. Dan, sepanjang semester I, DSP telah meraih dana masyarakat senilai Rp 500 miliar atau separuh dari target pengumpulan dana di sepanjang tahun.
Minhari menilai, DSP masih belum menggeber seluruh potensi penyaluran kredit maupun pengumpulan dana pihak ketiga (DPK). "Dalam artian potensi, masih banyak pasar yang belum sempat tergarap," ujarnya.
Kredit yang disalurkan DSP setara dengan 16% total penyaluran kredit Bank Danamon. DSP menyalurkan kredit melalui 1.049 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kami belum berencana menambah jumlah kantor cabang. Jumlah kantor yang ada, masih mencukupi untuk menyalurkan kredit hingga mencapai target yang ditentukan," kata Minhari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News